Suara.com - Direktur Komunikasi Formula E 2020 Jakarta Dhimam Abror menjelaskan bahwa pihaknya sudah memiliki perencanaan terkait persiapan ajang balap mobil listrik tersebut.
Terkait masalah pembuatan sirkuit di kawasan Monas, Dhimam menyebut pengerjaannya bakal berlangsung pada Mei.
"Kami sudah ada timetable-nya, tapi itu ada materi-materi yang harus kita produksi. Kemudian ada materi-materi yang tinggal merenovasi atau melapisi, seperti lintasan trek tinggal dilapisi saja," ujar Dhimam saat dihubungi Suara.com, Kamis (13/2/2020).
"Proses pelapisan (pengaspalan—red) tentu akan ada koordinasi dengan FEO (Formula E Operations Limited). Mei sudah jalan," tambahnya.
Baca Juga: Teken Kontrak dengan PSM, Duel Pacquiao vs McGregor Bakal Terwujud?
Sebelumnya, Panitia Penyelenggara Formula E 2020 Jakarta telah menjamin bahwa proses pengerjaan sirkuit maupun fasilitas pendukung balapan single seater ramah lingkungan itu tak akan mengganggu status Cagar Budaya di Monas.
"Jadi ketika ada rencana atau Pak Gubernur (DKI Jakarta, Anies Baswedan) mengusulkan buat Formula E Jakarta di Monas, yang pertama kali kami pikirkan adalah kelestarian Monas dan cagar budaya Monas agar tak merusak apapun," ucap Dhimam Abror di Balai Kota Jakarta, Rabu (12/2/2020).
"Tapi pasti pada saat pembangunan ada bongkar pasang ya. Jadi mungkin akan terlihat berantakan," tandasnya.
Lebih jauh, Dhimam menegaskan bahwa tarik ulur perizinan yang sebelumnya terjadi antara pihak Panitia Penyelenggara dan Kementerian Sekretaris Negara (Kemensetneg), tak akan mengganggu rencana awal bahwa Formula E 2020 Jakarta akan tetap berlangsung 6 Juni mendatang.
"Materi-materi lain seperti grand stand, sudah kita siapkan. Timetable kita tetap 6 Juni harus digelar," tegas Dhimam.
Baca Juga: Evaluasi Tim Putra Indonesia, Susy: Sebetulnya Bisa Menang 5-0, Tapi...