Suara.com - Kemenpora melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan tiga induk cabang olahraga (cabor) potensi Olimpiade 2020 di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Tiga cabor itu antara lain bulutangkis (PBSI), angkat besi (PABSI), dan bola voli (PBVSI). Penandatanganan MoU sebagai penanda pencairan anggaran kepada masing-masing cabor jelang Olimpiade 2020.
Menpora Zainudin Amali mengatakan bahwa penandatanganan MoU sebagai bentuk tanggung jawab lembaganya terkait transparasi penggunaan anggaran pemerintah.
"Saya dan teman-teman di Kemenpora akan berusaha setransparan mungkin. Pencairan anggaran ini nanti langsung dari Kemenkeu ke cabor-cabor. Jadi tidak ada yang mampir ke Kemenpora satu rupiah pun, kami hindari itu," ujar Menpora.
Baca Juga: Honda Ungkap Alasan Ikhlas Jorge Lorenzo Pensiun dan ke Yamaha
Dalam penandatanganan pencairan anggaran pelatnas dan Olimpiade 2020 itu, PBSI mendapat jatah anggaran terbesar, yakni Rp 18,6 miliar dari Rp 32,2 miliar yang diajukan.
Sementara PB PABSI mendapat jatah anggaran Rp 10 miliar. Hal itu merupakan kucuran dana yang telah diverifikasi Kemenpora, dari Rp 11 miliar yang diajukan.
Sedangkan PBVSI menerima kucuran dana Rp 3,2 miliar dari total pengajuan proposal berjumlah Rp 3,3 miliar.
Menurut Menpora Zainudin Amali, Kemenpora bukannya pilih kasih terkait pencairan dana anggaran pelatnas dan Olimpiade 2020, untuk sementara baru terealisasi kepada tiga induk cabor.
Hal itu disebut politikus partai Golkar ini sebagai bentuk keseriusan Kemenpora dalam memverifikasi proposal dan laporan pertanggung jawaban (LPJ) penggunaan anggaran tahun lalu dari masing-masing induk cabor.
Baca Juga: Pukulan Pacquiao Disebut Lebih Mematikan daripada Si Leher Beton Mike Tyson
"Kami, Kemenpora itu memverifikasi berkali-kali dan yang lolos tahap pertama ini adalah tiga cabor ini," jelasnya.
"Ini masalah kepatuhan, bukan menahan (anggaran). Kami ingin tertib adiminstrasi. Karena kalau ada hal-hal yang kurang, maka nanti jadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)," Menpora Zainudin Amali menambahkan.