Suara.com - Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti terkenal dengan pola permainan menyerang.
Kombinasi permainan depan Melati di tambah smash keras Praveen kerap menjadi momok menakutkan bagi lawan.
Kendati demikian, pola menyerang yang ditunjukan Praveen/Melati tak membuat Asisten Pelatih Ganda Campuran PBSI, Nova Widianto puas.
Dia ingin anak didiknya itu juga fasih bermain dengan pola lain, termasuk bermain bertahan.
Baca Juga: Absen di BATC 2020 Jadi Keuntungan untuk Ganda Campuran Indonesia
Nova menjelaskan bahwa Praveen/Melati saat ini hanya fasih bermain dengan pola menyerang.
Kondisi itu, kata Nova, kerap membuat Praveen/Melati kesulitan saat berjumpa lawan dengan tipe agresif dan menekan.
"Tipe main mereka lebih banyak menyerang, karena senjata Praveen kan bola atas (atau smash), dan Melati bola depan. Tapi soal defense, Melati kurang tahan," papar Nova Widianto di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Menurut Nova, kondisi itu menjadi salah satu penyebab inkonsistensi permainan Praveen/Melati, di samping kurangnya daya juang juga dinilai masih jadi kendala peringkat lima dunia tersebut.
"Karena itu harus kita kuatkan lagi (aspek pertahanan) terutama untuk pemain putri," jelas Nova Widianto.
Baca Juga: Bertolak ke Filipina, Kevin Sanjaya Cs Antisipasi Penularan Virus Corona
"Karena sekarang (ketahanan) pemain putri Korea Selatan dan Jepang itu sudah seperti laki-laki. Kalau satu pola mentok, mereka punya opsi lain," tambah peraih dua gelar Kejuaraan Dunia (2005, 2007).
Praveen/Melati dan wakil-wakil ganda campuran PBSI lainnya kini tengah bersiap untuk mengikuti turnamen bulutangkis seri Eropa, antara lain Barcelona Spain Masters, German Open, dan All England.