Anomali Praveen / Melati: Kadang Beringas, Kadang Lemas

Sabtu, 08 Februari 2020 | 14:05 WIB
Anomali Praveen / Melati: Kadang Beringas, Kadang Lemas
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, gagal lolos dari babak penyisihan grup BWF World Tour Finals 2019. [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penampilan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di awal tahun 2020 mendapat sorotan dari Asisten Pelatih Ganda Campuran PBSI, Nova Widianto.

Nova kurang puas dengan performa pasangan ganda campuran peringkat lima dunia tersebut.

Menurut Nova, masalah yang ditunjukan Praveen/Melati masih tak berubah.

Asisten Pelatih Ganda Campuran PBSI, Nova Widianto, ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur. [Suara.com/Arief Apriadi]
Asisten Pelatih Ganda Campuran PBSI, Nova Widianto, ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur. [Suara.com/Arief Apriadi]

Keduanya kerap tampil beringas di beberapa turnamen, namun seketika terlihat lemas di turnamen lainnya.

Baca Juga: Bertolak ke Filipina, Kevin Sanjaya Cs Antisipasi Penularan Virus Corona

Sebagai gambaran, Praveen/Melati tak sekalipun mampu menembus minimal babak semifinal di dua turnamen awal tahun yang mereka ikuti.

Di Malaysia Masters 2020 keduanya terhenti di babak pertama oleh pasangan muda Malaysia, Man Wei Chong/Tan Peraly.

Sementara di Indonesia Masters 2020, Praveen/Melati terhenti di perempat final usai takluk dari Thom Gicquel/Delphine Delrue (Prancis).

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, terhenti kiprahnya di babak perempat final Indonesia Masters 2020 usai kalah dari Thom Gicquel/Delphine Delrue (Prancis) di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (17/1). [Humas PBSI]
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, terhenti kiprahnya di babak perempat final Indonesia Masters 2020 usai kalah dari Thom Gicquel/Delphine Delrue (Prancis) di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (17/1). [Humas PBSI]

Dua turnamen itu disebut Nova menjadi gambaran utuh betapa anomalinya penampilan Praveen/Melati.

Di lain sisi mereka sanggup mengalahkan ganda putra terbaik dunia asal China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, namun juga kerap kalah dari wakil-wakil non-unggulan.

Baca Juga: Fabio Quartararo: Saya Tidak Menggantikan Posisi Valentino Rossi

"Sekarang kita bisa lihat Praveen/Melati itu bisa mengalahkan siapa saja, tapi mereka juga bisa kalah dengan siapa saja," kata Nova Widianto di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI