Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, turut menyoroti performa sektor tunggal putri pelatnas PBSI yang hingga kini masih inkonsisten dan kerap jadi titik lemah Indonesia di berbagai turnamen beregu.
Pernyataan Zainudin Amali terlontar usai meninjau langsung pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (6/2/2020). Dia berharap sektor yang ditangani Rionny Mainaky itu bisa menigkatkan kemampuan.
"Harus ada peningkatan di sektor tunggal putri, hal itu merujuk performa di Indonesia Masters 2020 lalu," ujar Zainudin Amali.
Baca Juga: Soal Pembinaan Atlet, Menpora Minta Cabor Lain Tiru PBSI
Pada Indonesia Masters 2020, wakil-wakil Merah Putih memang berhasil mempersembahkan tiga gelar juara. Namun, podium kemenangan diraih sektor tunggal putra, ganda putra, dan ganda putri.
Sementara untuk sektor tunggal putri dan ganda campuran, wakil-wakil Indonesia tak mampu berbuat banyak. Khusus tunggal putri, tiga wakil yang diturunkan yakni Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, dan Ruselli Hartawan langsung terhenti di babak pertama.
Zainudin berharap seluruh wakil Indonesia bisa terus meningkatkan penampilan. Hal itu dinilainya penting untuk bisa meraih target, dengan yang terdekat adalah Piala Thomas & Uber pada 16-24 Maret mendatang.
Namun, sebelum berjuang di turnamen beregu paling bergengsi itu, tim Indonesia harus lebih dulu berjibaku di kualifikasi Piala Thomas & Uber 2020 zona Asia yakni Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020.
Turnamen beregu Asia dua tahunan itu akan berlangsung di Rizal Memorial Coliseum, Manila, Filipina, pada 11-16 Februari mendatang.
Baca Juga: Menpora: Mari Kita Bersama Jaga Ideologi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
"Saya kira prestasi wakil-wakil Indonesia di Indonesia Masters 2020 menjadi rasa optimis bahwa kami bisa berbicara banyak di Piala Thomas & Uber nanti," beber Zainudin.