Yon Mardiono Minta Pemerintah Bekukan Induk Olahraga Tenis Meja

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Sabtu, 01 Februari 2020 | 08:11 WIB
Yon Mardiono Minta Pemerintah Bekukan Induk Olahraga Tenis Meja
Atlet senior tenis meja Indonesia, Yon Mardiono (kedua dari kiri). [Instagram/boynurdin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Atlet senior tenis meja Indonesia, Yon Mardiono meminta pemerintah turun tangan menyelesaikan polemik di induk olahraga tenis meja Tanah Air.

Saat ini ada tiga kepengurusan pada induk olahraga pingpong Tanah Air.

Antara lain, Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) pimpinan Oegroseno, dan dua Pengurus Besar (PB PTMSI) pimpinan Lukman Edi dan Peter Layardi.

Mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (17/11) .
Ketua Umum PP PTMSI yang juga mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno Oegroseno, Selasa (17/11/2015). [Suara.com/Oke Atmaja]

Tigalisme itu membuat Yon Mardiono prihatin. Ia berharap pemerintah, dalam hal ini, Kemenpora melakukan langkah tegas.

Baca Juga: Tujuh Tahun Berpolemik, Singgih Yehezkiel Cs Surati Presiden Jokowi

Diantaranya membekukan induk olahraga tenis meja seperti membekukan PSSI saat terjadi dualisme kepemimpinan.

"Pemerintah harus ambil alih permasalahan ini. Dibekukan dulu lalu bikin Munas (Musyawarah Nasional). Biar atlet tidak terhukum dengan tigalisme ini," kata Yon Mardiono saat dikonfirmasi.

"Pemerintah harus tegas karena hanya pemerintah yang bisa menyelesaikan masalah ini," sambungnya dikutip dari Antara, Sabtu (1/2/2020).

Polemik itu, kata Yon Mardiono, telah membuat banyak atlet mulai gamang karena serba salah.

Untuk mengisi kekosongan hanya mengandalkan kejuaraan tenis meja yang digelar pihak swasta, karena kejuaraan nasional yang merupakan indikator perkembangan atlet tidak terlaksana.

Baca Juga: MotoGP: Tiga Hari Penuh Kejutan dari Yamaha

Surati Jokowi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI