Suara.com - PBSI tak mematok target muluk bagi tim putri Indonesia di kejuaraan beregu Badminton Asia Team Championships 2020.
Greysia Polii dan kawan-kawan hanya diminta minimal lolos ke babak semifinal.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti mengatakan, peta kekuatan tim putri Indonesia harus diakui masih tertinggal dari negara-negara lain.
Di BATC 2020, Greysia Polii cs tak mendapat jatah seeded atau unggulan. Akumulasi poin dari masing-masing sektor tunggal dan ganda, hanya menempatkan Indonesia di peringkat lima.
Baca Juga: Quartararo Jadi Pembalap Utama Tim Yamaha, Begini Komentar Rossi
Kondisi itu turut merimbas dengan hasil undian grup BATC 2020, di mana tim putri Indonesia tergabung di Grup Y bersama unggulan keempat, Thailand, dan tuan rumah Filipina.
Secara matematis, Thailand akan jadi lawan terberat Indonesia di fase grup. Sementara Filipina relatif masih bisa diatasi dengan mudah.
Hitung-hitungan itu membuat kans terbesar Indonesia untuk lolos ke fase knockout adalah dengan menjadi runner-up grup, dengan konsekuensi berpeluang besar berjumpa tim tangguh di perempat final.
"Kalau juara grup itu otomatis langsung dapat seeding di fase knockout. Kalau runner-up bisa kelempar ke mana-mana (saat undian perempat final)," ujar Susy saat dihubungi Suara.com, Rabu (29/1/2020).
"Kami usahakan paling tidak tim beregu putri ini bisa lolos ke babak semifinal dahulu lah," tambahnya.
Baca Juga: Depresi Anak Terlahir Idap Spina Bifida, Wilder Akui Pernah Mau Bunuh Diri
Badminton Asia Team Championships 2020 akan berlangsung di Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina pada 11-16 Februari mendatang.
Kejuaraan bulutangkis beregu yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali itu turut menjadi ajang kualifikasi Piala Thomas & Uber 2020.
Empat tim atau semifinalis BATC 2020 plus juara Piala Thomas dan Uber tahun lalu berhak mendapat tiket lolos ke putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 di Aarhus, Denmark, 16-24 Mei mendatang.