"Angkatan terbaik Eko memang 317 kg tetapi di Iran dia hanya butuh meraih total angkatan 310 kg untuk dapat 1.000 poin sekaligus memastikan posisinya tidak bergeser di peringkat dunia," jelas Dirdja.
Di Luar Zona Aman
Sementara dua lifter lainnya, Deni dan Triyatno masih berada di luar zona aman untuk bisa lolos ke Olimpiade 2020.
Namun, melihat kondisi yang ada, keduanya disebut Dirdja masih punya kans untuk menemani Eko Yuli ke Olimpiade 2020.
Baca Juga: Quartararo Jadi Pembalap Utama Tim Yamaha, Begini Komentar Rossi
Triyatno yang bakal turun di kelas 73 kg masih tertahan di peringkat 20 dunia. Saat ini, angkatan terbaik Triyatno adalah 326 kg.
Dirdja mengatakan bahwa anak asuhnya itu harus bisa mencatatkan total angaktan minimal 330 kg di Fadjar International Tournament untuk terus menghidupkan asa lolos ke Olimpiade 2020.
Sementara Deni yang akan turun di kelas 67 kg masih tertahan di peringkat 12 dunia.
"Deni cukup berpeluang meraih tiket ke Tokyo karena dari daftar peringkat 12 besar dunia itu tercatat 3 lifter China, kemudian Uzbekistan dan Kolumbia masing-masing 2 lifter dan satu lifter Jepang," jelas Dirdja.
"Kalau China, Kolumbia dan Uzbekistan hanya mendapat jatah 1 lifter dan lifter tuan rumah tidak dihitung karena sudah otomatis dapat tiket sebagai tuan rumah Olimpiade. Berarti Deni berada di peringkat 8 besar."
Baca Juga: Hasil Undian BATC 2020 dan 4 Berita Olahraga Pilihan Lainnya
"Deni memang butuh kerja keras untuk bertahan di peringkat 8 besar dengan meraih total angkatan 320 kg sementara angkatan terbaiknya 315 kg," tambahnya.