Suara.com - Wabah virus corona yang sudah menyebar setidaknya di 16 negara, telah menimbulkan keresahan global, tak terkecuali bagi dunia olahraga internasional.
Berbagai kerjuaaan olahraga, baik yang masuk ataupun tidak dalam agenda kualifikasi Olimpiade 2020, mengalami perubahan lokasi atau bahkan langsung dibatalkan oleh federasi terkait.
Sebagai contoh, Kejuaraan Asia Atletik Indoor 2020 yang akan berlangsung di Hangzhou, China, pada 12-13 Februari mendatang telah resmi dibatalkan Asosiasi Atletik Asia (AAA).
Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Kualifikasi Tinju Olimpiade 2020 Pindah ke Yordania
Keputusan itu tak lain karena mempertimbangkan kondisi China sebagai negara tuan rumah yang dinilai kurang kondusif, mengingat wabah corona telah menyebar di berbagai kota negeri Tirai Bambu tersebut.
National Olympic Committee (NOC) Indonesia turut menyoroti krisis kesehatan tersebut. Guna melindungi atlet-atlet Indonesia dari dampak virus corona, NOC Indonesia bakal berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Kami akan minta rekomendasi dari Kemenkes terkait virus corona ini," ujar Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari di kantor NOC Indonesia, Fx Sudirman, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
"Karena rekomendasi itu penting sebagai dasar atau langkah-langkah apa yang harus diambil untuk atlet-atlet yang sedang melakukan kualifikasi di negara-negara lain," tambahnya.
Okto, sapaan Raja Sapta Oktohari, mengungkapkan bahwa hingga saat ini Komite Olimpiade Internasional (IOC) belum mengeluarkan pernyataan apapun perihal virus corona yang mungkin mengganggu jalannya kualifikasi Olimpiade 2020.
Baca Juga: Virus Corona Renggut 9 Jiwa, Kualifikasi Tinju Olimpiade 2020 Dibatalkan
Namun, secara pribadi, NOC Indonesia disebut Okto memiliki pertimbangan tersendiri bahwa yang paling utama saat ini adalah keselamatan atlet-atlet Indonesia.
"Artinya kekhawatiran itu memang ada, tapi jangan berlebihan. Namun, kalau dikembalikan ke NOC Indonesia, kami harus mengutamakan keselamatan atlet," jelas Okto.
"Jadi kalau ada cabor yang memberangkatkan atlet tanpa rekomendasi, ya itu sepenuhnya akan jadi tanggung jawab mereka masing-masing," tambahnya.