Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti mengungkap fakta menarik terkait kiprah wakil-wakil Indonesia di ajang Indonesia Masters 2020 lalu.
Dalam turnamen bulutangkis BWF World Tour Super 500 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Indonesia meraih tiga gelar.
Gelar tersebut masing-masing diraih Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (ganda putra), dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dari ganda putri.
Susy menjelaskan bahwa sedari awal PBSI tak memberi beban juara. Terutama untuk sektor ganda putri.
Mereka, lanjut Susy, justru lebih mengandalkan sektor ganda campuran. Khususnya pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Namun pada praktiknya, sektor yang dilatih Richard Mainaky itu tampil melempem.
Praveen/Melati terhenti di babak perempat final usai secara mengejutkan takluk di tangan wakil Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue.
![Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, terhenti kiprahnya di babak perempat final Indonesia Masters 2020 usai kalah dari Thom Gicquel/Delphine Delrue (Prancis) di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (17/1). [Humas PBSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/01/17/43521-praveen-jordanmelati-daeva-oktavianti.jpg)
"Sayang banget ya, justru dibanding ganda putri, sebetulnya saya merasa ganda campuran ini adalah andalan setelah ganda putra," ujar Susy dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Selasa (28/1/2020).
"Sebagai pemain berpotensi dan Praveen pernah juara All England. Sebetulnya tidak terlalu susah buat dia (untuk jadi juara Indonesia Masters 2020)," tambahnya.
Baca Juga: McGrady: Kobe Bryant Pernah Bilang Ingin Meninggal Muda