Suara.com - Di era digital sekarang ini, peribahasa "Mulutmu Harimaumu" sepertinya sudah tak relevan lagi. Ungkapan yang lebih tepat mungkin adalah "Jarimu Harimaumu".
Metamorfosa ini ada benarnya mengingat banyak masyarakat yang terjerat masalah sosial, bahkan hingga ranah hukum, karena cuitan yang tidak mengedepankan etika bersosial media.
Contohnya seperti yang dilakukan seorang jurnalis Amerika Serikat dari media Washington Post, Felicia Sonmez.
Baca Juga: Entah Kebetulan, Kematian Kobe Bryant Telah Diramal Akun Ini Sejak 2012
Ia dikabarkan telah diskors dari surat kabar tempatnya bekerja gara-gara men-tweet sebuah link berita terkait kasus perkosaan yang dilakukan Kobe Bryant.
Tweet tersebut diunggah tak lama setelah kabar Kobe Bryant meninggal dunia merebak.
Sonmez men-tweet link artikel tiga tahun lalu dari The Daily Beast sebelum akhirnya dihapus.
Namun salah satu warganet sudah ada yang meng-copy jejak digital kontroversial Sonmez tersebut.
"Kamu bisa saja menghapus tweet tersebut. Namun bagaimana dengan permintaan maaf?" tulis pemilik akun @ChrisKoether mengomentari tweet Sonmez yang lain.
Baca Juga: Mengenang Kobe Bryant, Jorge Lorenzo: Itulah Kenapa Saya Benci Helikopter!
Dihujat Warganet