Suara.com - Pembalap tim Ducati, Andrea Dovizioso, menatap MotoGP 2020 dengan semangat berapi-api pasca musim lalu ia meraih posisi runner-up klasemen untuk ketiga kalinya dalam tiga musim beruntun.
Menurut pembalap asal Italia tersebut, kegagalannya musim lalu disebabkan karena performa Honda yang nyaris mampu mengimbangi Ducati untuk urusan kecepatan maksimal.
Terkait hal tersebut, pembalap yang akrab disapa Dovi ini membeberkan bahwa timnya harus memaksimalkan performa secara jeli.
"Jika Anda menganalisa tahun lalu, Marquez jelas lebih cepat dari semuanya. Sulit untuk mengalahkannya di 19 seri, khususnya jika Anda lebih lambat," ujar Dovizioso seperti dilansir dari Crash.
"Banyak yang bilang bahwa pengembangan motor kami musim lalu salah, saya tak setuju," imbuhnya.
![Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, berada di depan rival beratnya dari tim Repsol Honda, Marc Marquez, pada balapan seri pembuka MotoGP di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (10/3/2019). [AFP/Karim Jaafar]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/04/22/93534-marc-marquez-dan-andrea-dovizioso.jpg)
Musim lalu, Ducati seperti kehilangan taji. Keunggulan mereka di trek lurus kini bukan senjata ampuh lantaran mereka kalah jauh soal kecepatan di tikungan.
Hal ini membuat mereka kesulitan, khususnya di kualifikasi karena mereka harus membuat catatan waktu singkat di jumlah putaran yang tak seberapa.
"Di kualifikasi kami banyak kesulitan. Kami harus melakukan semua yang terbaik," imbuh Dovi.
Senada dengan Dovi, rekan satu tim di Ducati Corse, Danilo Petrucci, berujar bahwa ia telah belajar banyak di musim lalu dan siap menghadapi MotoGP 2020.
Baca Juga: UGM Dukung Program Kampus Merdeka ala Nadiem Makarim
"Tahun lalu sulit bagi saya, namun itu bukan tahun yang buruk. Kami belajar banyak. Sekarang saya sangat menantikan balapan musim ini dengan motor yang sangat saya cintai," ucap Petrucci.