Absennya Momota Justru Kerugian Bagi Jonatan Christie Cs

Minggu, 26 Januari 2020 | 14:12 WIB
Absennya Momota Justru Kerugian Bagi Jonatan Christie Cs
Pelatih Tunggal Putra Pelatnas PBSI, Hendry Saputra, ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (5/8/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih kepala tunggal putra pelatnas PBSI, Hendry Saputra punya pandangan berbeda terkait absennya para pemain elit dunia, khususnya Kento Momota (Jepang) yang kini tengah dibekap cedera patah tulang hidung.

Sebagaimana diketahui, Kento Momota yang kini menduduki peringkat satu dunia, harus menepi hingga Maret 2020 usai mengalami kecelakaan horor di Malaysia awal Januari lalu.

Sementara andalan milik China, Shi Yu Qi yang tahun lalu sukses merengkuh gelar All England 2019 masih berkutat dengan pemulihan cedera, dan membuat performanya tak kunjung stabil.

Menurut Hendry, absennya para tunggal putra Top 10 dunia itu justru jadi kerugian bagi anak latihnya. Jonatan Christie dan kawan-kawan jadi kesulitan mengukur peningkatan performa karena tak mendapat gemblengan yang terlampau keras.

Baca Juga: Berkaca Apriyani, Eng Hian Minta PBSI Beri Kelonggaran Atlet Main Rangkap

"Tidak menguntungkan juga ya (absennya tunggal putra Top 10). Justru saya menunggu dia (Kento Momota) main," Hendry Saputra di Peltnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.

"Kenapa? minimal ada pengalaman baru bagi anak latih saya kalau dia main. Saya jadi bisa menguji kekuatan anak-anak. Jadi harus ada Momota," tambahnya.

Hendry menjelaskan bahwa Jonatan Christie dan kawan-kawan harus mendapat ujian jelang mengikuti Olimpiade 2020. Hal itu penting untuk mengetahui apa-apa saja yang perlu dievaluasi jelang multievent terakbar di dunia tersebut.

"Kalau bisa sih Momota main, kalau bisa juga anak-anak ketemu Shi Yu Qi. Hal itu agar kita tahu seberapa kemajuan dan kematangan di latihan," beber Hendry.

"Kalau ujian itu memangnya di mana? masa di Olimpiade? harus sekarang dong. Jadi, kalau orang bilang absennya Momota itu kesempatan, menurut saya itu justru kerugian," tambahnya.

Baca Juga: Hanya Target Semifinal di BATC, PBSI: Kalau Harus Menang Terus Nanti Stres

Kendati menyebut absennya Momota bukan keuntungan besar, hasil di Indonesia Masters 2020 bisa jadi cerminan bahwa peta persaingan tunggal putra dunia jadi sedikit berubah tanpa kehadirannya.

Di Indonesia Masters 2020, gelar juara berhasil direngkuh wakil Merah Putih, Anthony Sinisuka Ginting seusai menundukan tunggal putra Denmark, Anders Antonsen di laga final.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI