Suara.com - Shesar Hiren Rhustavito harus rela melupakan meraih tiket babak semifinal Thailand Masters 2020. Kiprahnya dihentikan Shi Yu Qi dari China.
Bertanding di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, tunggal putra Indonesia ini menyerah 19-21 dan 15-21, Jumat (24/1/2020).
Sempat tertinggal 14-18 di game pertama. Perlahan-lahan Shesar mulai menyamakan kedudukan menjadi 19-19.
Sayangnya, setelah itu Shi Yu Qi mengunci perolehan poin Shesar dengan merebut dua poin berikutnya.
Baca Juga: Kalah dari Senior di Perempat Final Thailand Masters, Adnan: Keserang Terus
Di game kedua, setelah sempat ketat di empat poin pertama, Shesar akhirnya kembali tertinggal.
Dia pun dipaksa harus mengakui keunggulan juara turnamen bulutangkis All England 2018 tersebut.
"Yang pertama dari segi main, kalau dilihat dari kekalahannya, dari depannya saya sudah dikontrol lawan," papar Shesar dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Jumat sore.
"Terus dari bola belakangnya dia variasinya bagus, smash-nya susah ditebak."
"Sementara saya bola depannya terlalu banyak mengumpan kebagusan lawan. Saya dapat bolanya nggak enak terus."
Baca Juga: Menangkan Perang Saudara, Hafiz / Gloria Melaju ke Semifinal
"Sebenarnya kami sama-sama mencari kelemahan masing-masing saat reli-reli di lapangan."
"Saya dapat poinnya dari bola-bola reli dan colong dari smash-nya. Tapi di poin-poin akhir saya malah memberikan umpan ke lawan. Variasi bola lawan banyak keluar, sementara saya lebih banyak nerima bola saja," lanjut Shesar.
Kendati gagal ke semifinal Thailand Masters 2020, Shesar mengatakan banyak mendapat pelajaran.
Pebulutangkis kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah, 3 Maret 1994 ini berharap bisa tampil lebih baik di turnamen berikutnya.
"Yang harus ditingkatkan adalah fisik, terutama kekuatan kaki dan tangan harus ditambah power-nya," ungkapnya.
"Terus masalah kelincahaan di poin-poin akhir kadang saya juga masih lengah," pungkas Shesar.