Secara keseluruhan, Manny Pacquiao telah merajai delapan kelas berbeda, dan membuatnya jadi petinju satu-satunya yang menjadi juara dunia di delapan kelas.
Melalui akun Instagram pribadinya, suami dari Jinkee Jamora menceritakan kenangannya menjalani seperempat abad hidup di kancah tinju profesional.
"22 Januari 1995, tepat 25 tahun yang lalu pada hari ini, saya memulai karier tinju profesional. Saya tak pernah membayangkan hidup akan membawa saya ke tempat seperti sekarang. Saya tak pernah bermimpi akan semua prestasi saat ini," tulis Manny Pacquiao.
"Tinju telah mengubah hidup saya, mengangkat keluarga dan saya keluar dari kemiskinan, membawa saya ke tempat-tempat yang tak pernah saya impikan, dan memberi saya kesempatan untuk membantu orang lain."
Baca Juga: Berkaca Apriyani, Eng Hian Minta PBSI Beri Kelonggaran Atlet Main Rangkap
"Namun, saya tidak akan berada di tempat seperti sekarang jika bukan karena keluarga, yang selalu berada di samping saya melalui pasang surut kehidupan."
"Pelatih dan tim saya, yang bekerja tanpa lelah untuk membawa kami ke tempat yang seharusnya. Teman sebangsa, yang mendorong dan memberi saya keistimewaan untuk mewakili negara kita tercinta—Filipina."
"Dan semua penggemar di seluruh dunia yang telah mendukung saya. Manny 'Pac-Man' Pacquiao telah mencapai sejauh ini karena Anda."
"Jadi saya mendedikasikan hari ini untuk Anda semua yang telah ada untuk saya selama 25 tahun terakhir. Terima kasih banyak dan semoga Tuhan memberikati!" tukas Manny Pacquiao.
Manny Pacquiao, yang juga senator Filipina, terakhir kali naik ring pada 20 Juli 2019, menghadapi Keith Thurman.
Baca Juga: Parodi Balap MotoGP Indonesia Tercyduk Medsos MotoGP, Ini Dia Videonya
Dalam kejuaraan tinju dunia di MGM Grand, Las Vegas, Manny Pacquiao menang angka dan merebut sabuk juara dunia tinju kelas welter WBA (Super).