"Kalau untuk Apriyani, ini jadi Olimpiade pertamanya. Tipikal Apri itu meledak-ledak. dia itu ingin sesuatu harus spektakuler. Jadi itu dua hal yang berbeda, tapi sama (dalam hal ambisi)," jelasnya.
Eng Hian menjelaskan bahwa masalah di atas tak bisa diselesaikan secara instan.
Butuh waktu bagi Greysia/Apriyani untuk bisa mengubah pola pikir untuk lebih positif.
"Ini agak menjadi PR untuk saya. Saya banyak komunikasi dengan Kabid Binpres dan Psikolog PBSI soal Greysia/Apriyani," beber Eng Hian.
Baca Juga: Parodi Balap MotoGP Indonesia Tercyduk Medsos MotoGP, Ini Dia Videonya
"Jadi bagaimana caranya kami mencoba untuk memutar ini jadi suatu yang positif. Karena kalau terbalik, itu akan hancur," pungkasnya.