Berpeluang Lolos ke Olimpiade 2020, Melati Deg-degan

Kamis, 23 Januari 2020 | 10:10 WIB
Berpeluang Lolos ke Olimpiade 2020, Melati Deg-degan
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, terhenti di babak pertama China Open 2019 usai kalah dari wakil India, Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa, Selasa (17/9). [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peluang pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo terbuka lebar.

Mereka kini menempati peringkat kelima klasemen Race to Tokyo, atau kualifikasi Olimpiade 2020, dengan raihan 70.527 poin.

Periode pengumpulan poin kualifikasi Race to Tokyo baru akan ditutup pada 26 April mendatang.

Bila lolos, maka ini menjadi Olimpiade pertama bagi Melati. Sedangkan buat Praveen itu jadi yang kedua.

Baca Juga: Hanya Target Semifinal di BATC, PBSI: Kalau Harus Menang Terus Nanti Stres

Sebelumnya Praveen tampil di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro bersama mantan pasangannya, Debby Susanto.

"Sekarang memang sudah peringkat lima, tapi kami belum resmi lolos. Apa pun tak ada yang tahu ke depannya bagaimana," ujar Melati ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (22/1/2020).

"Kalau dibilang deg-degan ya deg-degan. Semua atlet olahraga itu ingin sekali main di event terbesar seperti Olimpiade. Apalagi ini pertama juga untuk saya," tambahnya.

Pebulutangkis spesialis ganda campuran Indonesia, Melati Daeva Oktavianti ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (22/1/2020). [Suara.com/Arief Apriadi]
Pebulutangkis spesialis ganda campuran Indonesia, Melati Daeva Oktavianti ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (22/1/2020). [Suara.com/Arief Apriadi]

Melati mengaku sangat termotivasi untuk bisa mencicipi dahsyatnya atmosfer Olimpiade.

Apabila lolos, ia mengaku tak ingin berpikir terlalu jauh soal target medali emas.

Baca Juga: Perbesar Kans Olimpiade 2020, Praveen / Melati Genjot Ranking Race to Tokyo

"Olimpiade itu empat tahun sekali, bersejarah banget, itu event olahraga terbesar. Tapi saya tidak mau memikirkan itu (target medali emas)," ucap atlet bulutangkis berusia 25 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI