Suara.com - Bagi sejumlah atlet, pensiun merupakan momok yang menakutkan. Namun mau tak mau mereka harus hadapi karena tak bisa selamanya jadi atlet.
Persiapan pensiun itu pulalah yang telah dipikirkan Gronya Somerville, atlet bulutangkis berdarah Australia-China.
Lantas apa yang akan dilakukan Gronya setelah pensiun? Apakah dia akan terjun jadi model?
Secara fisik wanita kelahiran Melbourne, Australia, 10 Mei 1995 itu punya modal untuk menjadi seorang model.
Baca Juga: Sirkuit COTA di Amerika Serikat Diaspal Ulang Total, Ini Sebabnya
Kecantikannya yang memesona kiranya tak ada yang menyangsikan lagi.
Bahkan ia pernah dinobatkan sebagia atlet bulutangkis tercantik dunia versi Sportsflu pada tahun 2016 silam.
Meski punya potensi jadi model, namun Gronya Somerville rupanya sudah punya pilihan bila masa pensiun itu tiba.
Partner Setyana Mapasa di sektor ganda putri ini menyebut ingin tetap dekat dengan dunia olahraga.
Hal itu diungkapkan Gronya saat ditemui usai jadi bintang tamu dalam acara Meet and Greet dalam rangkaian ajang Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: McGregor Tantang Pacquiao, Bilzerian Kalah Taruhan Rp 13,6 M Dalam 40 Detik
"Saya akan tetap bekerja tak jauh-jauh dari olahraga. Mungkin saya akan jadi sport science atau semacam itu," ungkapnya.
Sebagai atlet profesional, karier Gronya Somerville yang telah dimulai sejak usia 12 tahun, juga tak lepas dari inspirasi atlet-atlet lain.
Salah satu pebulutangkis yang sangat diidolakannya adalah Christinna Pedersen, mantan atlet spesialis ganda putri dan campuran asal Denmark.
Pedersen yang kini telah gantung raket sejak 11 Maret 2019 disebut Gronya sebagai pebulutangkis hebat yang memiliki gaya main cukup unik.
"Pemain favorit saya ada Christinna Pedersen, karena dia adalah pemain hebat. Di samping itu dia juga berasal dari Eropa, jadi gaya main dia itu cukup berbeda dengan pebulutangkis kebanyakan," jelas Gronya Somerville.