Suara.com - Setiap pebulutangkis pasti memiliki kebiasaan tersendiri sebelum bertanding. Ada yang mencoba santai dengan melakukan beberapa peregangan, ada pula yang khusyuk berdoa untuk kelancaran laga.
Namun bagi Rachel Honderich, pebulutangkis Kanada, ritual khususnya adalah mendengarkan musik. Lebih spesifik, musik yang dia dengarkan tak pernah berganti, yakni tembang Viva La Vida milik grup band Coldplay.
Di Indonesia Masters 2020, Rachel Honderich pun turut "membawa" Coldplay ke Istora Senayan. Selama pemanasan dan menunggu giliran bertanding, lagu yang rilis pada 2008 itu selalu mengiringinya dengan tujuan untuk membangkitkan semangat.
"Saya selalu mendengarkan Viva La Vida sebelum bertanding karena saya ingat, pertama kali mendengarkannya saat Rafael Nadal (petenis) memenangi Wimbledon 2008," ujar Rachel Honderich di Istora Senayan.
Baca Juga: Klaim Asuransi Banjir Tembus Rp 1 Triliun, Sektor Otomotif Sebesar Ini
Ya, Viva La Vida menjadi lagu wajib dalam playlist musik Rachel tak lepas dari peran Rafael Nadal, petenis kawakan yang diidolakannya.
Sebagai seorang yang juga menyukai olah raga tenis, atlet 23 tahun ini mengaku terkesima dengan performa Rafael Nadal di final Wimbeldon 2008.
Saat itu, petenis Spanyol itu menjadi juara usai menundukkan Roger Federer dengan skor 6-4, 6-4, 6-7, 6-7, 9-7. Tembang Viva La Vida pun menggema usai laga.
"Lagu itu diputar saat Nadal menang atas Federer pada pertandingan yang sangat panjang. Sejak saat itu, lagu ini selalu terngiang di kepala saya dan menjadi ritual," kenang Rachel Honderich.
Baca Juga: 5 Best Otomotif Pagi: Honda BeAT Versi Baru, Joget Bermotor Nyungsep
"Saya selalu bersemangat ketika mendengarnya sebelum bertanding. Saya selalu menaruhnya di playlist," tambahnya.