Suara.com - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie mengklaim kemenangannya di babak kedua Indonesia Masters 2020 dipengaruhi oleh dukungan penonton yang hadir di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (16/1).
Jonatan menyebut sang lawan, Wang Tzu Wei (China Taipei), terlihat gugup lantaran begitu meriahnya atmosfer Istora yang mayoritas dipenuhi pendukung Indonesia.
Dalam laga yang berlangsung di Lapangan 1 Istora, Jojo—sapaan akrab Jonatan—menang dua game langsung, dengan skor 21-15 dan 21-15.
"Tadi lawan terpengaruh oleh penonton. Biasanya dia lebih 'galak', lebih berani. Tapi tadi dia lebih banyak main bertahan," ujar Jonatan.
Baca Juga: Eks Pelatih Taufik Hidayat Buka Peluang Balik Latih Tunggal Putra PBSI
"Saya melihat dia juga sedikit tegang, jadi itu kesempatan bagus untuk menyerang lebih dulu. Kalau lawan tegang, defense dia itu jadi tak begitu baik," tambahnya.
Di sisi lain, peraih medali emas Asian Games 2018 ini juga menyoroti kualitas pukulan lawan, yang disebutnya terlihat kurang maksimal dalam laga kali ini.
Kondisi itu disebut Jonatan jadi keuntungan tersendiri. Sebab dia jadi lebih mudah meredam serangan-serangan atlet bulutangkis peringkat 15 dunia itu.
"Lawan biasanya memiliki smash dan variasi pukulan yang bagus. Tapi itu bisa saya redam dengan saya tidak banyak mengangkat bola ke belakang. Itu yang membedakan match terakhir saya dengan Wang," ungkapnya.
Ini menjadi kemenangan ketiga Jonatan dari sembilan pertemuan terakhir dengan Wang. Laga ini sekaligus jadi pembalasan Jonatan saat kalah di BWF World Tour Finals 2019 Desember lalu.
Baca Juga: Kenakan Legging Saat Tanding, Tontowi Sebut Bukan Semata Mode, Tapi Juga...
Di perempat final Indonesia Masters 2020, Jonatan masih menunggu calon lawan antara wakil Jepang, Kenta Nishimoto dan Anders Antonsen (Denmark).