Suara.com - Laga antara Gregoria Mariska Tunjung dan Akane Yamaguchi (Jepang) di babak pertama Indonesia Masters 2020 sempat membuat jantung penonton di Istora Senayan, Jakarta berdegup kencang.
Kedua tunggal putri berusaha mati-matian mengeluarkan kemampuan terbaik mereka demi bisa mengamankan tiket ke babak kedua turnamen BWF World Tour Super 500 itu.
Namun pada akhirnya, Gregoria Mariska Tunjung harus mengakui keunggulan Akane Yamaguchi. Pebulutangkis 20 tahun itu menyerah dalam pertarungan rubber game dengan skor sangat ketat, 21-12, 25-21, 22-24, pada Rabu (15/1/2020).
Kendati kalah, pelatih tunggal putri PBSI, Rionny Mainaky memberi apresiasi tinggi pada Gregoria. anak latihnya itu disebutnya sudah bermain cukup baik dan mampu merepotkan tunggal putri peringkat tiga dunia.
Baca Juga: Soal Penggunaan Jalan Raya, Raja Rama X Berikan Contoh Begini
Menurut Rionny, Gregoria punya kans besar untuk memenangi laga yang berlangsung di Lapangan 1 Istora Senayan tersebut. Namun, lanjutnya, penampilan Akane Yamaguchi juga tak boleh dikesampingkan.
"Yamaguchi benar-benar dalam kondisi yang bagus, sudah hampir mati tapi dia bisa mengembalikan," jelas Rionny Mainaky dalam rilis yang diterima Suara.com, Kamis (16/1/2020).
"Kalau bukan Yamaguchi, mungkin sudah selesai, Yamaguchi ulet sekali, dia sabar juga, bisa membaca serangan," tambahnya.
Walaupun mendapat pujian atas penampilan apiknya, Gregoria tetap tak lepas dari evaluasi sang pelatih. Rionny menilai anak latihnya itu bisa tampil lebih baik lagi apabila sanggup meminimalisir kesalahan sendiri.
"Lebih baik lagi kalau kesalahannya dikurangi, karena ulet sekali Yamaguchi itu. Ya penampilan Gregoria bagus, tapi kalau menang pasti lebih puas," tutur adik dari Richard Mainaky ini.
Baca Juga: Berlaga di Reli Dakar 2020, Fernando Alonso Beroleh Sambutan