"Tapi saat seleksi nasional 2011, sudah dua bulan tak ada pemanggilan (dari PBSI). Saya tanya pelatih Djarum, saya tanya pelatnas, semua ngambang."
"Saya tidak tahu lagi harus berapa lama menunggu. Kalau tidak ada pemanggilan ya bilang tidak. Jadi saya keluarnya juga lepas. Tapi semuanya ngambang," tambahnya.
Lepas Kewarganegaraan
Setelah insiden tersebut, Ralfy Jansen memutuskan merantau ke Jerman. Tepatnya pada 2012.
Baca Juga: Ada Sosok Asal Indonesia di Balik Kesuksesan Chou Tien Chen
Awalnya Ralfy Jansen pergi ke Jerman untuk kuliah. Namun, karena kepiawaiannya bermain bulutangkis, tawaran naturalisasi datang pada Oktober 2015.
Butuh 1,5 tahun bagi Jansen untuk merespons panggilan Timnas Jerman, sebelum pada 2017 dia mantap untuk menanggalkan paspor Indonesia, dan secara sungguh-sungguh membela negara barunya.
"Pihak Jerman itu baik sebenarnya, mereka menawarkan saya untuk bisa tetap mempertahankan paspor Indonesia. Namun Kedubes Indonesia di Jerman bilang itu tidak bisa," papar Ralfy Jansen.
Selama di Jerman, Jansen juga mendapat tawaran membela Wipperfeld, klub bulutangkis yang juga merupakan tempat pemain Pelatnas Jerman lainnya, Mark Lamsfuss menimba ilmu.
Di sana Ralfy Jansen tak hanya mengasah keterampilannya bermain olahraga tepok bulu, namun juga belajar banyak soal bahasa Jerman.
Baca Juga: Cerita Tontowi Ahmad, Hampir Telat Jalani Debut dan Minta Bantuan Patwal
"Mereka menawarkan bahwa ada klub yang butuh pemain. Saya coba, kenalan, kenapa tidak kan? Itu tahun 2012," tuturnya.