Analisis Pramusim MotoGP: Ini Kelemahan Tiap Tim Pabrikan Jelang Kompetisi

Senin, 13 Januari 2020 | 17:39 WIB
Analisis Pramusim MotoGP: Ini Kelemahan Tiap Tim Pabrikan Jelang Kompetisi
Balapan MotoGP Valencia 2019. [AFP/Pierre-Philippe Marcou]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kompetisi balapan MotoGP bakal dimulai dua bulan lagi. Walaupun demikian, tentu para tim-tim balap yang ikut ajang tersebut tak tinggal diam.

Sederet persiapan pun dilakukan, apalagi pada bulan Februari, terdapat tiga agenda tes pramusim, yakni Sepang Shakedown Test – 2-4 Februari, Sepang Test – 7-9, Februari dan Qatar Test – 22-24 Februari.

Berkaca dari musim lalu, tiap tim mempunyai banyak kekurangan yang berpotensi bisa menjegal ambisi mereka sendiri.

Dilansir dari Crash, berikut kekurangan tim yang wajib diperbaiki menjelang kompetisi MotoGP 2020.

Baca Juga: Chen EXO Akhirnya Bicara Soal Pernikahan Hingga Kehamilan Calon Istri

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, merayakan keberhasilan meraih gelar juara dunia kedelapan sepanjang kariernya usai memenangi balapan seri terakhir MotoGP 2019 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (17/11). [AFP/Pierre-Philippe Marcou]
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, merayakan keberhasilan meraih gelar juara dunia kedelapan sepanjang kariernya usai memenangi balapan seri terakhir MotoGP 2019 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (17/11). [AFP/Pierre-Philippe Marcou]

1. Honda
Honda boleh jadi merasa bangga karena mereka berhasil meraih tiga gelar sekaligus pada MotoGP 2019.

Namun mereka harus sadar lantaran semua gelar tersebut bisa diraih dengan andil besar dari Marc Marquez.

Mereka pun kerap disebut terlalu mengistimewakan sang juara dunia sehingga para pembalap lainnya tak mendapat motor yang sesuai dengan karakter masing-masing.

Alhasil jika laju Marc Marquez bisa dibendung tahun ini, praktis Honda perlu andil dari pembalap lain, dan mengembangkan motor yang mudah dikendarai oleh banyak pembalap adalah jawabannya.

Andrea Dovizioso dan Fabio Quartaro Terlibat Insiden di MotoGP Inggris. (Instagram/mgp_moments)
Andrea Dovizioso dan Fabio Quartaro Terlibat Insiden di MotoGP Inggris. (Instagram/mgp_moments)

2. Ducati
Musim lalu, pembalap tim Ducati Andrea Dovizioso menyoroti masalah yang telah lama mendarah daging di Ducati.

Baca Juga: Ibu-ibu Pemandi Jenazah Lina Jubaedah eks Istri Sule Dicecar 18 Pertanyaan

Masalah tersebut adalah motor balap mereka 'sulit' dipakai berbelok, membuat Ducati kehilangan banyak waktu saat di tikungan.

Praktis hal ini wajib diperbaiki, namun tanpa mengorbankan performa demi peluang meraih gelar musim 2020.

Pebalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, berada di depan rider Repsol Honda, Marc Marquez, pada FP1 MotoGP Austria 2019 di Sirkuit Red Bull Ring, Jumat (9/8). [AFP/Vladimir Simicek]
Pebalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, berada di depan rider Repsol Honda, Marc Marquez, pada FP1 MotoGP Austria 2019 di Sirkuit Red Bull Ring, Jumat (9/8). [AFP/Vladimir Simicek]

3. Yamaha
Berkebalikan dengan Ducati, masalah utama yang dialami oleh Yamaha justru malah kurangnya tenaga, membuat motor mereka unggul di tikungan namun menjadi bulan-bulanan di trek lurus.

Namun perlahan tapi pasti mereka mulai memperbaiki masalah yang lekas tampak pada MotoGP musim 2016.

Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, memacu motornya pada balapan MotoGP Thailand di Sirkuit Buriram, Minggu (6/10/2019). Dibuntuti duo rider Suzuki Ecstar, Joan Mir dan Alex Rins. [AFP/Lillian Suwanrumpha]
Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, memacu motornya pada balapan MotoGP Thailand di Sirkuit Buriram, Minggu (6/10/2019). Dibuntuti duo rider Suzuki Ecstar, Joan Mir dan Alex Rins. [AFP/Lillian Suwanrumpha]

4. Suzuki
Mengusung motor bermesin inline layaknya Yamaha, Suzuki memiliki masalah yang tak jauh beda.

Walaupun performa dari Suzuki juga tak buruk-buruk amat, namun selain urusan tenaga, Suzuki tengah dilanda masalah inkonsistensi yang membuat tim tersebut kerap tampil apik namun juga kerap tampil mengecewakan.

Alex Rins, pembalap Suzuki pun harus merelakan posisi tiga klasemen usai 'ditikung' oleh Maverick Vinales karena motornya yang kurang konsisten.

Pebalap tim pabrikan KTM, Pol Espargaro, berada di depan pebalap gaek dari tim Yamaha, Valentino Rossi, saat latihan bebas kedua MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Jumat (31/5/2019).[AFP/Tiziana Fabi]
Pebalap tim pabrikan KTM, Pol Espargaro, berada di depan pebalap gaek dari tim Yamaha, Valentino Rossi, saat latihan bebas kedua MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Jumat (31/5/2019).[AFP/Tiziana Fabi]

5. KTM
KTM bisa dibilang merupakan tim pabrikan yang paling getol melakukan pengembangan demi memangkas selisih dengan para rival.

Namun sejauh ini, hasil riset mereka masih kurang terarah, apalagi sebelum datangnya pembalap veteran Dani Pedrosa.

Hasilnya KTM menjanjikan sederet hal baru, yang dikembangkan semenjak hadirnya sang pembalap Spanyol. Akan tetapi, masih banyak yang perlu dibuktikan oleh tim 'oranye' tersebut.

Aleix Espargaro. (Instagram/@aleixespargaro)
Aleix Espargaro. (Instagram/@aleixespargaro)

6. Aprilia
Minim pembaharuan membuat tim Aprilia menjadi 'anak bawang' di MotoGP.

Tim asal Italia tersebut kerap menjadi penghuni dasar klasemen konstruktor.

Tak cuma itu, selama berkompetisi, mereka jarang menghadirkan komponen baru, membuat mereka kerap kesulitan bahkan untuk sekadar masuk ke 10 besar.

Terkait hal tersebut, tim ini wajib mempunyai motor yang serba baru, dan itulah hal yang mereka janjikan bakal hadir tahun ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI