Praktis hal ini wajib diperbaiki, namun tanpa mengorbankan performa demi peluang meraih gelar musim 2020.
3. Yamaha
Berkebalikan dengan Ducati, masalah utama yang dialami oleh Yamaha justru malah kurangnya tenaga, membuat motor mereka unggul di tikungan namun menjadi bulan-bulanan di trek lurus.
Namun perlahan tapi pasti mereka mulai memperbaiki masalah yang lekas tampak pada MotoGP musim 2016.
4. Suzuki
Mengusung motor bermesin inline layaknya Yamaha, Suzuki memiliki masalah yang tak jauh beda.
Baca Juga: Chen EXO Akhirnya Bicara Soal Pernikahan Hingga Kehamilan Calon Istri
Walaupun performa dari Suzuki juga tak buruk-buruk amat, namun selain urusan tenaga, Suzuki tengah dilanda masalah inkonsistensi yang membuat tim tersebut kerap tampil apik namun juga kerap tampil mengecewakan.
Alex Rins, pembalap Suzuki pun harus merelakan posisi tiga klasemen usai 'ditikung' oleh Maverick Vinales karena motornya yang kurang konsisten.
5. KTM
KTM bisa dibilang merupakan tim pabrikan yang paling getol melakukan pengembangan demi memangkas selisih dengan para rival.
Namun sejauh ini, hasil riset mereka masih kurang terarah, apalagi sebelum datangnya pembalap veteran Dani Pedrosa.
Hasilnya KTM menjanjikan sederet hal baru, yang dikembangkan semenjak hadirnya sang pembalap Spanyol. Akan tetapi, masih banyak yang perlu dibuktikan oleh tim 'oranye' tersebut.
Baca Juga: Ibu-ibu Pemandi Jenazah Lina Jubaedah eks Istri Sule Dicecar 18 Pertanyaan
6. Aprilia
Minim pembaharuan membuat tim Aprilia menjadi 'anak bawang' di MotoGP.