Suara.com - Bencana banjir yang diawal tahun 2020 ini menerjang Jakarta turut berdampak negatif pada dunia olahraga Tanah Air. Khususnya terkait proses pencalonan tuan rumah Olimpiade 2032 di Indonesia.
Banjir Jakarta tersebut dinilai bisa memupus harapan Indonesia untuk menjadi host atau tuan rumah multievent olahraga terakbar di dunia itu.
Pasalnya, dalam musibah banjir kali ini, terdapat satu elemen yang alpa dimiliki Indonesia terkhusus Ibu Kota Jakarta, yakni perihal Early Warning System Bencana Alam.
Menurut Presiden National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari, hal itu penting agar dunia percaya bahwa Indonesia memang mampu mengatasi bencana yang sejatinya bukan masalah baru di Jakarta itu.
Baca Juga: Link Live Streaming Malaysia Masters: Perang Saudara Berebut Tiket 4 Besar
"Kita harus tetap menggunakan presepsi positif karena itu bisa menjadi konsederasi untuk menggagalkan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade," ujar Okto dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Jumat (10/1/2020).
"Kalau kita menunjukkan persiapan dengan perbaikan yang matang hal-hal seperti ini bisa jadi antisipasi," sambungnya.
Okto berharap pemerintah bisa segera menerapkan Early Warning System Bencana Alam agar masyarakat bisa mengantisipasi bencana lebih dini.
Siklus Tahunan
Apalagi, banjir besar yang mengepung Jakarta kali ini disebut-sebut sebagai siklus tahunan, yang mana pada 2030 atau dua tahun jelang penyelenggaraan Olimpaide 2032, bencana alam ini bisa saja kembali terjadi.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini Jumlah Pendapatan Kru Balap MotoGP Dalam Setahun
"Artinya 10 tahun ke depan kan kita sedang mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade. Bagaimana kita mau jadi tuan rumah Olimpiade kalau masih banjir?" ucap Okto.