Suara.com - Penyelenggaraan Indonesia Basketball League (IBL) 2020 menghadapi tantangan cuaca yakni tingginya curah hujan yang diprediksi bakal berlangsung dari Januari hingga Maret 2020.
Demi mengantisipasi insiden kebocoran atap diberbagai venue seperti pada musim 2018-2019, pihak liga telah melakukan inspeksi pada lokasi-lokasi pertandingan.
Sebagaimana diketahui, penyelenggaraan IBL 2020 akan berlangsung dari 10 Januari hingga 19 April 2020. Kondisi itu hampir bersamaan dengan masuknya musim hujan disebagian wilayah Indonesia.
"Kami sudah pikirkan dan bagaimana caranya mengantisipasi," ujar Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah di Gedung TVRI, Senayan, Jakarta, Selasa (7/12/2019).
Baca Juga: Pamer Mobil Baru, Jorge Lorenzo Jadi 1 dari 100 Pemilik Hypercar Ini
"Dua bulan lalu, saya keliling venue dan mengecek bagian lantai serta atap. Insya Allah kalau ada kejadian kami sudah antisipasi," sambungnya.
Lebih jauh, Junas menjelaskan bahwa persiapan pihak liga jelang IBL 2020 sudah berkisar 95 persen. Mereka hanya tinggal menggencarkan promosi demi menggaet banyak penonton.
"Bisa dilihat saat uji tanding di Surabaya, venue itu penuh dengan penonton. Jadi kami hanya tinggal promosinya saja. Kemudian antisipasi lapangan," beber Junas.
Sebagai informasi, beberapa venue IBL musim lalu mendapat kendala saat tingginya curah hujan. Lapangan menjadi licin dan berbahaya untuk digunakan.
Hal itu sempat terjadi di seri keenam yang berlangsung di GOR Pacific Surabaya. Saat itu, laga antara Stapac Jakarta dan Pelita Jaya harus dihentikan saat kuarter pertama tersisa 54,24 detik.
Baca Juga: PBSI Umumkan Susunan Pelatih Pelatnas Tahun 2020
IBL 2020 akan menggelar delapan seri reguler dan babak play-off.
Seri pertama kompetisi bola basket kasta tertinggi di Tanah Air itu akan berlangsung pada 10-12 Januari di GOR Sahabat Semarang, Jawa Tengah.