Tak Ada Nama Nitya Dalam Daftar Pelatih Pelatnas, Begini Penjelasan PBSI

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Senin, 06 Januari 2020 | 20:01 WIB
Tak Ada Nama Nitya Dalam Daftar Pelatih Pelatnas, Begini Penjelasan PBSI
Nitya Krishinda Maheswari (kanan) memberikan arahan kepada pasangan ganda putri Indonesia, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta. [Instagam/badminton.ina]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PBSI mengumumkan 20 nama pelatih penghuni Pelatnas tahun 2020 pada hari ini, Senin (6/1). Diantara daftar tersebut tak ada nama Nitya Krishinda Maheswari.

Sebelumnya pada Pelatnas tahun lalu, Nitya ditunjuk PBSI untuk membantu Kepala Pelatih Ganda Putri Eng Hian dan asistennya Chafidz Yusuf.

Lantas, kenapa nama Nitya menghilang dalam daftar pelatih Pelatnas PBSI 2020?

Terkait hal ini, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti mengatakan, pihaknya memang memutuskan tidak memperpanjang peran Nitya di sektor ganda putri.

Baca Juga: PBSI Umumkan Susunan Pelatih Pelatnas Tahun 2020

Alasannya, kata Susy, karena induk olahraga bulutangkis Tanah Air itu ingin menciptakan keseimbangan pada jajaran pelatih di semua sektor.

"Tahun ini dari ganda putri, untuk Nitya yang sebelumnya diperbantukan untuk melatih, tidak akan diteruskan," kata Susy dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (6/1/2020).

"Karena kami mau kuota pelatihnya semua sama, empat orang setiap sektor," jelasnya.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (13/8/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (13/8/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]

Sama seperti tahun lalu, lima sektor yang ada dibagi menjadi dua level, yaitu utama dan pratama.

Kepala pelatih utama akan didampingi satu asisten pelatih. Kemudian pelatih pratama juga didampingi satu asisten pelatih.

Baca Juga: Crawford: Spence Akan Menangis Setelah Saya Pukul KO

Susy mengharapkan pembagian tugas di level utama dan pratama kali ini bisa berlangsung lebih optimal.

Masing-masing pelatih diharapkan bisa bertanggung jawab untuk perkembangan atlet yang dibawahinya.

Selain itu, legenda bulutangkis Indonesia ini juga ingin proses pembinaan para atlet bisa terus berkesinambungan.

Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, mendapat arahan dari sang pelatih Herry Iman Pierngadi (kanan) dalam laga melawan Bodin Isara/Maneepong Jongjit (Thailand) di semifinal SEA Games 2019, Senin (2/12). [Humas PBSI]
Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, mendapat arahan dari sang pelatih Herry Iman Pierngadi (kanan) dalam laga melawan Bodin Isara/Maneepong Jongjit (Thailand) di semifinal SEA Games 2019, Senin (2/12). [Humas PBSI]

"Pelatih utama akan fokus untuk persiapan Olimpiade, dibantu asistennya yang juga mempersiapkan pemain pelapis," ujar Susy.

"Pelatih pratama kemudian fokus untuk atlet muda, juga persiapan AJC dan WJC (Asia Junior Championships dan World Junior Championships), dibantu dengan asisten pelatih pratama."

"Sehingga saya harap nanti semua akan berkesinambungan. Jadi semua tahapan dan lapisan bisa terisi dan monitoring-nya lebih jelas. Ini bagian dari pembagian tanggung jawab," pungkas Kabid Binpres PBSI Susy Susanti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI