Minarti Timur Diturunkan Jadi Pelatih Pratama, Ini Alasan PBSI

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Senin, 06 Januari 2020 | 19:02 WIB
Minarti Timur Diturunkan Jadi Pelatih Pratama, Ini Alasan PBSI
Legenda bulutangkis Indonesia, Minarti Timur, menyumbangkan jersey dan raket bersejarah yang digunakannya saat meraih medali perak Olimpiade 2000 Sydney untuk Museum Olahraga Surabaya, Jawa Timur, Senin (7/10/2019). [Suara.com/Dimas Angga Perkasa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PBSI resmi merilis daftar susunan pelatih yang menghuni Pelatnas Bulutangkis tahun 2020. Tak banyak perubahan nama dari 20 pelatih yang diumumkan.

Satu-satunya perubahan hanya terjadi di sektor tunggal putri. Itu pun hanya sebatas pertukaran dari posisi sebelumnya.

Minarti Timur yang tahun lalu menjadi asisten pelatih utama tunggal putri Pelatnas PBSI, kini menjadi pelatih pratama.

Sedangkan posisi yang ditinggalkan Minarti diduduki Herli Djaenudin yang sebelumnya menjadi pelatih prtama tunggal putri Pelatnas Cipayung.

Baca Juga: PBSI Umumkan Susunan Pelatih Pelatnas Tahun 2020

Herli akan membantu Rionny Mainaky yang tetap menjabat pelatih utama, yang diprioritaskan untuk fokus ke Olimpiade 2020 Tokyo.

"Hanya tunggal putri saja yang berubah susunannya. Sementara untuk sektor lain tidak ada perubahan," ungkap Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (6/1/2020).

"Saya berharap Rionny fokus memegang atlet yang prioritas ke Olimpiade. Dibantu dengan Herli agar komunikasinya lebih lancar. Karena ada beberapa atlet pratama yang tahun ini naik ke utama," jelasnya.

Kabid Binpres PBSI yang juga Manajer Tim Indonesia di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019, Susy Susanti, ditemui di Terminal 3 Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (15/10) malam. [Suara.com/Arief Apriadi]
Kabid Binpres PBSI yang juga Manajer Tim Indonesia di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019, Susy Susanti, ditemui di Terminal 3 Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (15/10) malam. [Suara.com/Arief Apriadi]

Terkait pemindahan posisi Minarti Timur, Susy mengatakan terinspirasi dari kesuksesan Minarti saat membawa Gregoria Mariska Tunjung memenangi Kejuaraan Dunia Junior 2017.

Saat itu, Gregoria menjadi juara dunia junior yang berlangsung di GOR Among Rogo, Yogyakarta, dengan mengalahkan tunggal putri asal China, Han Yue.

Baca Juga: Crawford: Spence Akan Menangis Setelah Saya Pukul KO

"Sementara Minarti saya turunkan menjadi pelatih pratama, karena dulu kan Minarti bisa mengantarkan Gregoria jadi juara dunia junior," ucap Susy.

"Jadi saya harapkan Minarti bisa menyiapkan ke situ lagi. Jadi lebih kepada bagi tugas saja. Masing-masing bisa fokus dengan target dan program untuk diberikan kepada atlet."

Asisten Pelatih Tunggal Putri Pelatnas PBSI, Minarti Timur (kiri), memberikan arahan kepada anak didiknya, Gregoria Mariska Tunjung, di babak pertama Singapore Open 2019, Rabu (10/4/2019). [Humas PBSI]
Asisten Pelatih Tunggal Putri Pelatnas PBSI, Minarti Timur (kiri), memberikan arahan kepada anak didiknya, Gregoria Mariska Tunjung, di babak pertama Singapore Open 2019, Rabu (10/4/2019). [Humas PBSI]

"Karena kalau Rionny dan Minarti sama-sama pegang yang utama, saya pikir agak sayang. Hasil ini berdasarkan meeting dan masukan juga."

"Saya ingin Minarti bisa memegang atlet junior dan menciptakan juara baru lagi," tukas Susy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI