Suara.com - Kalender kompetisi bulutangkis 2019 resmi berakhir usai gelaran BWF World Tour Finals (WTF) yang berlangsung di Guangzhou, China, pada 11-15 Desember lalu.
Setelah pergantian tahun, jajaran pelatih pemusatan latihan nasional (Pelatnas) PBSI mulai melakukan evaluasi, tak terkecuali dari sektor tunggal putri.
Kepada Suara.com, pelatih tunggal putri PBSI, Rionny Mainaky, menyebut kurang puas dengan performa anak latihnya sepanjang kalender kompetisi 2019.
Dari tiga tunggal putri utama yang kerap diturunkan, hanya Fitriani yang berhasil meraih gelar juara. Pebulutangkis 20 tahun itu merebut podium kemenangan di Thailand Masters 2019.
Baca Juga: Rapor Pemain Ganda Putra Indonesia Sepanjang 2019
Selebihnya, performa tunggal putri Merah Putih berantakan. Gregoria Mariska Tunjung yang sempat duduk diperingkat 13 dunia, bahkan kini melorot dan berkubang di peringkat 24.
Berikut rapor pemain sektor tunggal putri utama PBSI sepanjang kalender kompetisi 2019 berdasarkan penilaian pelatih Rionny Mainaky:
1. Gregoria:
Nilai: 7/10
Capaian terbaik:
Empat kali ke perempat final yakni di New Zealand Open, Chinese Taipei Open, Korea Open, SEA Games
Baca Juga: Gloria Widjaja Sesalkan Hasil Undian Malaysia Masters 2020
(+) Fasih menentukan pola permainan. Mudah diajak berkomunikasi dan cepat tanggap.
(-) Kurang tenang di poin-poin akhir. Penyelesaian terkadang kurang baik, dan mudah kehilangan kepercayaan diri.
2. Fitriani:
Nilai: 6/10
Capaian terbaik:
Juara Thailand Masters
(+) Memiliki fisik yang baik dan sangat rajin berlatih. Bisa mengangkat semangat teman-temannya.
(-) Sering bimbang dan kurang fokus. Masih bingung menerapkan atau memutuskan pola permainan.
3. Ruselli:
Nilai: 7/10
Capaian terbaik:
Runner-up SEA Games 2019
+) Punya semangat bertarung yang tinggi. Menggebu-gebu saat bertanding. mau bersaing dan punya motivasi untuk mengejar rangking teman-temannya.
-) Kurang bisa mengontrol permainan. Saat bermain buruk sulit keluar dari tren negatif. Tapi skrng sudah lebih baik.