Suara.com - Penggemar olahraga tinju pastinya sudah tak asing lagi bila mendengar nama Mike Tyson. Ya, di luar kontroversi kehidupan pribadinya, Tyson punya reputasi yang luar biasa di dalam ring.
Pria yang dijuluki Si Leher Beton ini merupakan salah satu petinju paling ditakuti karena dikenal memiliki pukulan yang brutal.
44 kemenangan KO dari 50 kemenangan dalam karier jadi bukti betapa kerasnya pukulan legenda tinju dunia tersebut.
Salah satu momen yang paling bersejarah dari karier Mike Tyson adalah pada 22 November 1986. Kala itu, ia memukul TKO juara bertahan kelas berat WBA, Trevor Berbick, di ronde kedua.
Baca Juga: Mantan Promotor Pacquiao Puji Deontay Wilder: Dia Petinju Mengerikan
Bukan hanya kemenangan KO-nya yang menjadi sorotan saat itu. Tapi Mike Tyson jadi petinju termuda yang mengukuhkan diri sebagai juara dunia kelas berat.
Saat itu, usia Mike Tyson baru 20 tahun, 4 bulan, dan 22 hari.
Selepas era Mike Tyson, banyak petinju lain bermunculan dengan membawa rekor kemenangan KO yang tak kalah fantastisnya.
Contohnya Deontay Wilder. Juara dunia kelas berat WBC itu dikenal sebagai 'Raja KO' karena persentase kemenangan KO-nya yang tinggi, yakni 97,61 persen.
Khusus di tahun 2019 ini, petinju 34 tahun itu tercatat dua kali naik ring. Salah satunya melawan Dominic Brezeale.
Baca Juga: Tinju Dunia: Video Detik-Detik Gervonta Davis Pukul KO Yuriorkis Gamboa
Ia hanya butuh satu ronde untuk menghentikan kompatriotnya dari Amerika Serikat tersebut.
Kemenangan KO-nya atas Brezeale menjadi salah satu yang paling brutal dalam pertarungan tinju di tahun 2019 ini.
Berikut 5 kemenangan KO paling brutal sepanjang 2019 yang dirangkum Suara.com dalam kaleidoskop 2019:
5. Yunier Dorticos vs Andrew Tabiti
Sejak bel ronde pertama dibunyikan, Yunier Dorticos terus menghujani lawannya, Andrew Tabiti, dengan berbagai pukulan.
Puncaknya adalah di ronde ke-10. Satu pukulan hook kanan Dorticos akhirnya menjungkalkan Tabiti dalam duel di Arena Riga, Latvia pada 15 Juni 2019.
Kemenangan KO itu membuat Dorticos menjadi juara dunia baru kelas penjelajah IBF.
4. Derek Chisora vs Artur Szpilka
Tak butuh waktu lama bagi Derek Chisora untuk mengalahkan penantangnya, Artur Szpilka, dalam duel yang digelar di O2 Arena, London, Inggris.
Pukulan kombinasinya yang bertubi-tubi membuat Szpilka terjungkal ke kanvas hingga tak mampu bangkit lagi.
Chisora pun menang KO di ronde kedua dalam pertarungan kelas berat non gelar yang berlangsung pada 20 Juli 2019.
3. Jermell Charlo vs Jorge Cota
Pertarungan melawan Jorge Cota tak ubahnya jadi momen kebangkitan bagi Jermell Charlo pasca menelan kekalahan perdana dalam kariernya saat melawan Tony Harrison, 22 Desember 2018.
Menghadapi Cota di Mandalay Bay Events Center, Las Vegas, 23 Juni 2019, Charlo hanya butuh tiga ronde untuk mengakhiri perlawanan sang lawan yang berasal dari Meksiko.
Saat ronde ketiga baru berjalani 30 detik, hook kanan Charlo mendarat telak di dagu Cota dan membuat lawannya terjatuh ke kanvas.
Meski mampu bangun lagi, namun straight hook kanan Charlo membuat Cota kembali tergelatak di kanvas dan tak mampu lagi melanjutkan pertarungan du kelas menengah junior tersebut.
2. Devin Haney vs Antonio Moran
Pertarungan melawan Antonio Moran, 25 Mei 2019, menjadi duel terbaik yang diukir petinju AS, Devin Haney, sepanjang tahun ini.
Hanya dengan satu pukulan hook kanan yang keras, Haney membuat Moran tersungkur ke kanvas dan tak kuasa lagi bangkit melanjutkan pertarungan di ronde ketujuh.
Haney kini menjadi rising star pertinjuan AS usai mempertahankan sabuk juara dunia kelas ringan WBC pasca menang angka mutlak atas Alfredo Santiago, 9 November 2019.
1. Deontay Wilder vs Dominic Brezeale
Julukan 'Raja KO' rasanya tak salah disematkan kepada Deontay Wilder. Terbukti kala bertarung melawan Dominic Brezeale, ia hanya butuh satu ronde.
Brezeale dibuat roboh hanya dengan pukulan straight hook kanannya saat ronde pertama menyisakan sekitar 57 detik lagi pada 18 Mei 2019.
Kemenangan KO Deontay Wilder atas Dominic Brezeale menjadi yang 'paling brutal' sepanjang tahun ini.
Selang enam bulan kemudian, atau tepatnya 23 November 2019, Wilder kembali mencatakan kemenangan KO saat menghadapi Luis Ortiz. Ia memukul KO Ortiz pada ronde ketujuh.
Kemenangan KO tersebut menjadi yang ke-41 dari 42 kemenangan yang dicatatkan Deontay Wilder dalam karier profesionalnya di kelas berat.