Suara.com - Asisten pelatih sektor ganda campuran PBSI, Nova Widianto punya alasan tersendiri terkait keputusan untuk menduetkan Tontowi Ahmad dengan pemain ganda putri, Apriyani Rahayu.
Disamping kurang memuaskannya performa Tontowi dengan partner sebelumnya, yakni Winny Oktavina Kandow, ada pertimbangan khusus kenapa staf pelatih memilih Apriyani.
Menurut Nova, pemain putri di sektor ganda campuran saat ini dituntut tak hanya sekedar fasih bermain di bagian depan lapangan.
Mereka, lanjutnya, juga dituntut untuk membantu pemain putra meng-cover lapangan. Porsi pembagiannya disebut Nova kini bukan 60:40, tapi sudah 55:45 antara pemain putra dan putri.
Baca Juga: Chelsea Pecundangi Arsenal dalam Derby London di Emirates Stadium
Nova menilai, sosok Apriyani memiliki kemampuan untuk mengemban tugas tersebut.
Kemampuannya bermain di area belakang saat turun di sektor ganda putri, disebutnya menjadi modal penting saat diduetkan dengan Tontowi nanti.
"Zaman sekarang, pemain putri tak sepenuhnya main di depan, tapi secara individu harus kuat. Jadi tidak cuma mengatur di depan, tapi saat ditarik ke belakang juga bisa," papar Nova di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
"Sekarang, rata-rata pemain putri di sektor ganda campuran itu kuat-kuat. Seperti Jepang dan China, para pemainnya itu berani," tambahnya.
Menurut Nova, sektor ganda campuran Indonesia juga harus bisa mengikuti terobosan-terobosan yang dilakukan negara lain. Apriyani dinilai adalah sosok yang tepat untuk memulai hal itu.
Baca Juga: Bukan MU atau Juventus, Erling Haaland Resmi Gabung Borussia Dortmund
"Kalau kita kelemahannya itu satu tipe, yakni menyerang. Begitu menyerang tapi no lob-nya tidak tembus, kita agak keduluan (keteteran--Red) karena individu perempuan tidak kuat," kata Nova menjelaskan.
"Kalau misalkan kita memperkuat individu peremuan, kita bisa menerapkan pola yang berbeda-beda. Apriyani punya kekuatan itu. Di sektor ganda putri, dia sudah biasa main di belakang," terangnya.
Duet anyar Tontowi / Apriyani sendiri belum diketahui akan menjalani debut kapan dan di turnamen apa. Hal itu lantaran masih rendahnya kombinasi peringkat dunia keduanya.
Kondisi tersebut membuat pasangan senior-junior itu selalu masuk daftar tunggu saat coba mengikuti berbagai kejuaraan.
Teranyar, Tontowi / Apriyani harus terdepak dari Malaysia Masters 2020 lantaran peringkat dunia mereka tak mencukupi untuk sekedar masuk ke babak kualifikasi.
"Apriyani belum pernah main di sektor ganda campuran. Rangkingnya jauh. Kita sudah perkirakan dan ternyata (saat didaftarkan) tidak masuk. Ini jadi PR (pekerjaan rumah) tersendiri dan jadi tantangan berikutnya untuk Tontowi / Apriyani," tukas Nova.