Suara.com - Legenda MotoGP Giacomo Agostini angkat bicara terkait hasil buruk yang didapat Jorge Lorenzo bersama Repsol Honda sebelum memutuskan pensiun di akhir musim 2019.
Agostini mengaku turut prihatin terhadap Lorenzo yang gagal berjaya dengan Honda. Ia pun menyebut 'sakit hati' melihat Lorenzo harus pensiun sebagai pebalap.
"Jorge Lorenzo pebalap luar biasa, dia telah banyak memenangkan...pertarungan (dengan) Valentino Rossi dan pebalap hebat lainnya," kata Agostini dikutip dari Marca, Jumat (27/12/2019).
"Hati saya sakit melihat Lorenzo terakhir sebagai pebalap. Itu merupakan momen yang sangat sulit baginya dan juga Honda."
Baca Juga: 8 Atlet Indonesia Peraih Gelar Juara Dunia di 2019
"Saya sangat sedih melihat seorang pebalap hebat dengan lima gelar juara dunia harus mendapatkan hasil seperti itu," Agostini menambahkan.
Kompetisi MotoGP 2019 merupakan musim perdana Jorge Lorenzo bersama Repsol Honda setelah dua musim memperkuat Ducati, dan sebelumnya sembilan tahun bersama Yamaha.
Pada awalnya banyak yang memperkirakan Lorenzo bakal menjadi lawan terberat bagi Marc Marquez yang mendominasi MotoGP dalam tiga musim terakhir.
Perkiraan ini didasarkan pada kesamaan motor, di mana Lorenzo dan Marquez sama-sama menunggangi RC213V 2019.
Namun, sebuah perkiraan tetaplah perkiraan. Faktanya pebalap 32 tahun itu tak mampu beradaptasi dengan motor Honda yang memiliki karakteristik berbeda dengan Ducati dan Yamaha.
Baca Juga: Hai Kevin / Marcus, Ini Tips dari Ahsan Kalahkan Endo / Watanabe
Di akhir musim MotoGP 2019, Jorge Lorenzo hanya mampu menempati peringkat 19 klasemen pebalap dengan raihan 28 poin.
Berbeda 180 derajat dengan Marquez yang kembali tampil superior, dan meraih gelar juara dunia kedelapannya pada tahun ini.
Psikologis Terganggu
Agostini menilai banyak kecelakaan yang dialami jadi penyebab utama Lorenzo tak mampu tampil cepat bersama Honda.
Sebab, kecelakaan tersebut telah mengganggu pebalap berjuluk X-Fuera itu secara psikologi.
"Lorenzo banyak mengalami kecelakaan dan psikologisnya tak mampu membantu dirinya. Setelah kecelakaan terakhir, di mana ia hampir saja menghabiskan sisa hidupnya di kursi roda, dia mulai terus memikirkan insiden itu," ujar Agostini.
"Saat Anda berpikir seperti itu, maka Anda tidak akan bisa tampil cepat. Kalian bisa lihat sendiri segala sesuatunya tak berjalan baik untuknya setelah itu."
"Itu merupakan hal yang sulit baginya, untuk bisa melupakan segala yang telah terjadi," lanjut juara dunia 15 kali tersebut.
Bakal Kembali Balapan atau Pebalap Penguji
Belum lama ini, Jorge Lorenzo menyebut bakal segera kembali ke paddock. Isu yang beredar dia akan menjadi pebalap penguji Yamaha.
Menanggapi hal itu, Agostini menyatakan kurang pas bila Lorenzo memilih menjadi pebalap penguji, ataupun nantinya kembali balapan.
Sebab, kata Agostini, psikologi Lorenzo belum bisa melupakan insiden kecelakaan yang dialaminya pada MotoGP 2019, sehingga berdampak pada kemampuan untuk melaju cepat.
"Saya rasa sangat sulit bagi Jorge Lorenzo untuk kembali balapan. Di dunia ini saat Anda berhenti setahun saja, maka sangat sulit untuk bisa kembali tampil kompetitif," tutur Agostini.
"Dunia sekarang terus berevolusi dan Anda harus ada di sana untuk mendapatkan progres."
"Jadi pebalap penguji juga sangat sulit, karena Anda harus melaju sangat cepat. Motor akan sangat sulit dikendalikan ketika Anda memaksa untuk mencapai limit."
"Jika Anda dua detik lebih lambat, itu tidak jadi masalah—tapi bukan hasil itu yang diharapkan dari pebalap penguji," pungkas Giacomo Agostini.
Jorge Lorenzo pensiun dari kancah MotoGP setelah balapan seri terakhir tahun ini di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia pada 17 November lalu.