Tahun Depan, Pelatih Lebih Selektif Turunkan Kevin / Marcus, Ini Alasannya

Kamis, 26 Desember 2019 | 19:06 WIB
Tahun Depan, Pelatih Lebih Selektif Turunkan Kevin / Marcus, Ini Alasannya
Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, dan pelatih Herry Iman Pierngadi (tengah) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/7/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - "Olimpiade adalah misteri. Pemain atau pasangan yang tampil apik sepanjang tahun tak punya garansi jadi yang terbaik di multievent empat tahunan tersebut."

Begitulah ungkapan yang terlontar dari mulut Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi, saat membicarakan peluang skuat asuhannya di Olimpiade 2020 Tokyo.

Herry menyadari bahwa wakil-wakil Indonesia harus pintar menjaga momentum jelang berlangsungnya multievent empat tahunan itu.

Khususnya bagi pasangan Kevin Sanjaya SAukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun 2019, Tontowi Ahmad Dicerai dari Winny

Seperti diketahui, Kevin/Marcus menjelma sebagai ganda putra paling konsisten dalam tiga tahun terakhir.

Pasangan berjuluk The Minions itu terus mendominasi ajang BWF World Tour setiap tahunnya.

Namun, merujuk mitos ataupun anomali Olimpiade, di mana para wakil unggulan justru tampil melempem, Herry sudah mewanti-wanti Kevin/Marcus untuk lebih pintar menjaga peak performance.

Untuk mensiasatinya, pelatih 57 tahun itu telah menyiapkan kiat-kiat khusus. Kevin/Marcus disebut Herry akan lebih sedikit mengikuti pertandingan di 2020.

"Itu yang harus kita bicarakan, jangan semua (turnamen) mau diambil (merebut gelar juara), yang penting-penting saja," ujar Herry ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (26/12/2019).

Baca Juga: Jauh dari Orang Tua, Andre Pilih Rayakan Natal Bareng Keluarga Pacar

"Di 2020 itu kan ada All England dan Olimpiade yang perorangan, itu yang paling penting. Peak-nya di Olimpiade," sambungnya.

Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi, ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (26/12/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi, ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (26/12/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]

Kendati bakal lebih selektif memilih turnamen, Herry tak bisa menampik bahwa Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) memiliki aturan agar pemain atau pasangan peringkat 1-10 dunia harus bermain di minimal 12 turnamen BWF World Tour.

Demi mensiasatinya, pelatih berjuluk Naga Api itu mengaku akan membagi skala prioritas di setiap turnamen.

Ada turnamen yang harus dijuarai Kevin/Marcus, disamping ada juga yang harus dilepas.

"Menurut saya itu penting, pengaturan peak performance jauh lebih penting di 2020 agar mencapai emasnya di Olimpiade," tukas Herry.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI