Suara.com - Pembalap tim Aprilia, Andrea Iannone dikabarkan tersandung kasus penggunaan doping.
Tak cuma itu, Federasi Balap Motor Internasional (FIM) juga menskors pembalap Aprilia, Andrea Iannone terkait penggunaan obat-obatan tersebut.
Kariernya di balapan MotoGP 2020 pun terancam gagal. Walaupun demikian, eks pembalap Italia ini berujar bahwa ia belum menerima apapun dari pihak FIM.
Tak cuma itu, ia menyebut bahwa dirinya selama ini selalu negatif terkait penggunaan obat-obatan tersebut.
Baca Juga: Diskors FIM Lantaran Doping, Iannone Terancam Gagal Tampil di MotoGP 2020
"Saya santai dan terkait kasus ini. Namun saya ingin meyakinkan fans dan Aprilia Racing." ujarnya via akun Instagram.
"Saya belum menerima bentuk komunikasi resmi apapun. Selama bertahun-tahun saya selalu terbukti negatif terkait penggunaan obat-obatan. Saya percaya diri terkait hal ini, saya terbuka untuk analisis yang lain." imbuhnya.
FIM mengumumkan pada, Selasa (17/12/2019), bahwa Iannone dinyatakan positif menggunakan steroid berdasarkan hasil sampel urine-nya pada saat gelaran MotoGP Malaysia di Sepang, 3 November 2019 lalu.
Berdasarkan hasil pengecekan laboratorium Badan Anti-Doping Dunia (WADA) di Jerman, steroid yang terkandung dalam urine Andrea Iannone masuk dalam daftar zat terlarang.
Baca Juga: Terkendala di Pengembangan Motor, Aprilia Hadirkan 4 Motor di MotoGP 2022?