Andai Tak Gantung Diri, Edwin Valero Diyakini Bakal Pukul KO Manny Pacquiao

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Senin, 16 Desember 2019 | 19:16 WIB
Andai Tak Gantung Diri, Edwin Valero Diyakini Bakal Pukul KO Manny Pacquiao
Juara dunia kelas bulu super WBA, Edwin Valero (tengah), merayakan kemenangan KO atas penantangnya Takehiro Shimada dalam duel di Tokyo, Jepang, Sabtu (12/6/2008). [AFP/Toru Yamanaka]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Promotor tinju Rich Cappiello meyakini andai saja Edwin Valero masih hidup, petinju Venezuela itu bakal memukul KO Manny Pacquiao.

Valero sendiri bukan tanpa peluang menghadapi legenda tinju dunia tersebut.

Usai menang TKO ronde ke-9 atas Antonio De Marco, 6 Februari 2010, ia digadang-gadang bakal jadi lawan Manny Pacquiao selanjutnya.

Namun, pertarungan tersebut urung terjadi lantaran Pacquiao lebih memilih menghadapi mantan juara dunia Shane Mosley.

Baca Juga: Pelatih Minta Maaf, Kasus Isu Atlet Senam Shalfa Tak Perawan Berakhir Damai

Cappiello sendiri mendasarkan keyakinannya Valero mampu memukul KO Manny Pacquiao lantaran kekuatan pukulan petinju yang meninggal di usia 28 tahun tersebut.

Petinju Filipina, Manny Pacquiao (kanan), mendaratkan pukulan keras ke wajah penantangnya, Shane Mosley, dalam duel di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, AS, Sabtu (7/5/2011]. [AFP/Gabriel Bouys]
Petinju Filipina, Manny Pacquiao (kanan), mendaratkan pukulan keras ke wajah penantangnya, Shane Mosley, dalam duel di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, AS, Sabtu (7/5/2011]. [AFP/Gabriel Bouys]

"Pukulan Valero sangat keras. Dia jelas mampu mengalahkan Pacquiao," kata Cappiello dikutip dari IB Times, Senin (16/12/2019).

"Nama Valero tidak mampu terangkat jadi bintang karena dia tak pernah menghadapi petinju terbaik (seperti Manny Pacquiao)."

"Andai saja dia memiliki kesempatan melawan petinju besar, dia mungkin akan membuktikan kehebatannya," pungkas Cappiello.

Gantung Diri

Baca Juga: Juarai WTF 2019, Hendra / Ahsan Ukir Sejarah dan Jadi Juru Selamat

Edwin Valero lahir di Bolero Alto, Merida, Venezuela, 3 Desember 1981. Selama karier profesionalnya, ia telah melakoni 27 pertarungan tanpa sekalipun kalah.

Luar biasanya, semua kemenangan itu diraih Valero lewat kemenangan knockout alias KO.

Sejarah mencatat, Edwin Valero menyandang status juara dunia tinju di dua kelas berbeda, yaitu kelas bulu super WBA dan ringan WBC.

Duel melawan Antonio DeMarco jadi pertarungan profesional terakhirnya. Sebab, pada 19 April 2010, Edwin Valero ditemukan tewas gantung diri di sel penjara yang ditempatinya.

Mendiang Presiden Venezuela Hugo Chavez (kiri) tengah bercanda dengan Si Raja KO dari Venezuela, Edwin Valero. [AFP/Presidencia]
Mendiang Presiden Venezuela Hugo Chavez (kiri) tengah bercanda dengan Si Raja KO dari Venezuela, Edwin Valero. [AFP/Presidencia]

Bunuh Istri

Ia dijebloskan ke penjara lantaran sehari sebelumnya diketahui telah membunuh istrinya, Jennifer Carolina Viera de Valero.

Pembunuhan itu terjadi di sebuah hotel di Valencia, Venezuela. Pada tubuh wanita malang berusia 24 tahun itu ditemukan tiga luka tusukan.

Kepada petugas keamanan hotel dan polisi, Edwin Valero mengakui telah membunuh istrinya.

Secara resmi, petinju kidal itu dinyatakan tewas gantung diri pada 19 April 2010 dini hari pukul 1.30 waktu setempat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI