Thailand Diprediksi Jadi Lawan Kuat Indonesia di ASEAN Para Games 2020

Senin, 16 Desember 2019 | 16:49 WIB
Thailand Diprediksi Jadi Lawan Kuat Indonesia di ASEAN Para Games 2020
Wasekjen NPC Indonesia Rima Ferdianto usai konferensi pers terkait ASEAN Para Games 2020 di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (16/12/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wasekjen Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto menyebut Thailand akan menjadi lawan terkuat kontingen Indonesia dalam perebutan juara umum ASEAN Para Games 2020.

Rima menuturkan bahwa Thailand berpotensi meraup banyak medali emas lantaran ASEAN Para Games 2020 mempertandingkan salah satu cabang olahraga andalan Negeri Gajah Putih tersebut.

"Nomor andalan Thailand yang dihilangkan saat ASEAN Para Games 2017 Malaysia, yakni balap kursi roda dengan perebutan 17 medali emas kini dipertandingkan," beber Rima di Gedung Kemenpora, Jakarta, Senin (16/12/2019).

"Sekarang benar-benar murni kita bersaing (dalam perebutan predikat juara umum) dengan Thailand," sambungnya.

Baca Juga: Pelatih Minta Maaf, Kasus Isu Atlet Senam Shalfa Tak Perawan Berakhir Damai

Selain soal dipertandingkannya cabor balap kursi roda, Rima menjelaskan bahwa Malaysia yang dua tahun lalu menjadi runner-up dipastikan bakal kehilangan banyak potensi emas di edisi kali ini.

Pasalnya, salah satu cabang olahraga andalan mereka yakni para-cycling, tak mendapat banyak nomor pertandingan di ASEAN Para Games 2020.

"Malaysia tentu akan rugi karena cabang olahraga para-cycling yang dua tahun lalu mereka dapat 24 medali emas, kini hanya mempertandingkan nomor road. Dan itu hanya memperebutkan enam medali emas," beber Rima.

Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun (keempat dari kiri) dalam konferensi pers terkait ASEAN Para Games 2020 Filipina di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (16/12/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun (keempat dari kiri) dalam konferensi pers terkait ASEAN Para Games 2020 Filipina di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (16/12/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]

Indonesia sendiri, kata Rima, telah mengkalkulasi berapa perolehan medali emas yang aman untuk diraih wakil Merah Putih agar bisa mempertahankan prestasi dua tahun lalu sebagai juara bertahan.

NPC Indonesia selaku organisasi pembina atlet penyandang disabilitas Tanah Air, telah menentukan target bagi Kontingen Indonesia yakni minimal merebut 100 medali emas.

Baca Juga: Juarai WTF 2019, Hendra / Ahsan Ukir Sejarah dan Jadi Juru Selamat

70 persen medali emas tersebut diharapkan berasal dari enam cabang olahraga andalan yakni atletik, renang, bulutangkis, catur, tenis meja dan angkat berat.

"100 medali emas itu dengan asumsi bahwa nomor yang akan diselenggarakan nanti sekitar 400 event," jelas Rima.

"Pada sebuah multievent level Asia Tenggara, kita minimal bisa merebut 25 persen medali emas itu sudah bisa juara umum."

"Kita sudah menganalisa juga kekuatan lawan. Dan Thailand kita prediksi itu bisa merebut 89 medali emas. Itu sudah kita hitung," tambahnya.

Skuat para bulutangkis Indonesia berhasil meraih 10 medali dengan rincian empat emas, dua perak dan empat perunggu di Kejuaraan Dunia Para Bulutangkis 2019 di St. Jakobshalle Basel, Swiss pada 20-25 Agustus 2019. [Dok. Istimewa/M. Nurrochman]
Skuat para bulutangkis Indonesia berhasil meraih 10 medali dengan rincian empat emas, dua perak dan empat perunggu di Kejuaraan Dunia Para Bulutangkis 2019 di St. Jakobshalle Basel, Swiss pada 20-25 Agustus 2019. [Dok. Istimewa/M. Nurrochman]

Pada ASEAN Para Games 2020, Indonesia mengirimkan sebanyak 550 orang yang terdiri dari 300 atlet, dan sisanya merupakan ofisial, manajer, tim pelatih, dan pendamping.

Dari jumlah tersebut, Kontingen Indonesia bakal mengikuti 16 dari 17 cabang olahraga yang dipertandingkan di multievent atlet difabel Asia Tenggara tersebut.

ASEAN Para Games 2020 akan berlangsung pada 18 sampai 25 Januari 2020. Pesta olahraga atlet difabel dua tahunan itu bakal bergulir di tiga cluster yakni Manila, Clark dan Subic.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI