Jadi Juru Kunci Grup A, Greysia / Apriyani Diminta Perbaiki Kebugaran Fisik

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Senin, 16 Desember 2019 | 15:35 WIB
Jadi Juru Kunci Grup A, Greysia / Apriyani Diminta Perbaiki Kebugaran Fisik
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, kalah di laga pamungkas Grup A BWF World Tour Finals 2019 dari wakil tuan rumah Due Yue/Li Yin Hui (China), Jumat (13/12). [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu belum mampu berbicara banyak saat tampil di kejuaraan BWF World Tour Finals 2019 di Guangzhou, China, 11-15 Desember lalu.

Kebugaran fisik jadi bahan evaluasi utama yang mesti diperbaiki Greysia/Apiyani guna memperbaiki penampilan di tahun depan.

Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Pelatih Ganda Putri Pelatnas PBSI, Eng Hian.

Tergabung di Grup A, ganda putri peringkat delapan dunia ini menjadi juru kunci usai menelan tiga kekalahan di fase penyisihan grup.

Baca Juga: Juarai WTF 2019, Hendra / Ahsan Ukir Sejarah dan Jadi Juru Selamat

Pada penampilan perdananya, Greysia/Apriyani kalah 21-19, 5-21 dan 9-21 dari pasangan Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.

Setelah itu, mereka kembali menerima kekalahan dari Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) dengan skor 21-17, 10-21 dan 16-21.

Pada laga pamungkas fase penyisihan Grup A, Greysia/Apiyani lagi-lagi harus menelan pil pahit setelah dikalahkan wakil tuan rumah, Due Yue/Li Yin Hui dengan skor 21-12, 17-21 dan 11-21.

Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, kalah di laga pamungkas Grup A BWF World Tour Finals 2019 dari wakil tuan rumah Due Yue/Li Yin Hui (China), Jumat (13/12). [Humas PBSI]
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, kalah di laga pamungkas Grup A BWF World Tour Finals 2019 dari wakil tuan rumah Due Yue/Li Yin Hui (China), Jumat (13/12). [Humas PBSI]

"Pola permainan yang coba diterapkan sebetulnya sudah benar, tapi karena kondisi kebugarannya yang kurang bagus, jadi hasilnya yang kurang memuaskan," kata Eng Hian dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (16/12/2019).

"Saya kira hal itu dapat dilihat dari setiap pertandingannya. Mereka selalu menang di game pertama, dan kalah di game berikutnya," jelasnya.

Baca Juga: Gagal ke Final WTF 2019, The Minions Dinilai Kurang Cerdik

"Kebugaran fisik inilah yang perlu segera diperbaiki. Masih ada waktu untuk memperbaiki ini sebelum kejuaraan berikutnya," Eng Hian menambahkan.

Selain itu, Eng Hian juga mengomentari kualitas servis yang dimiliki Greysia.

Ekspresi kegembiraan pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, bersama sang pelatih, Eng Hian, usai memastikan diri meraih medali emas SEA Games 2019 dengan mengalahkan Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong (Thailand), Senin (9/12). [Humas PBSI]
Ekspresi kegembiraan pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, bersama sang pelatih, Eng Hian, usai memastikan diri meraih medali emas SEA Games 2019 dengan mengalahkan Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong (Thailand), Senin (9/12). [Humas PBSI]

Menurutnya, servis yang dilakukan Greysia bisa menimbulkan kerugian untuk mereka sendiri dan sangat menguntungkan buat lawan.

"Saya rasa Greysia harus bisa memperbaiki kualitas servisnya. Karena dalam situasi servis seperti itu, tentunya bisa semakin menguntungkan pihak lawan. Saya perhatikan dari kualitas servis Greysia ini, lawan seperti mendapat poin gratis minimal lima poin di setiap game-nya," ungkapnya.

"Intinya kami semua, di sektor ganda putri harus latihan lebih keras lagi," pungkas Eng Hian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI