Suara.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), melalui Sesmenpora Gatot S Dewa Broto menyebut, Edgar Xavier Marvelo jadi bukti bahwa kontribusi seseorang kepada negara tak ditentukan suatu ras.
Seperti diketahui, atlet wushu 21 tahun keturunan Tionghoa itu menyumbang dua medali emas untuk Indonesia di ajang SEA Games 2019, dari nomor Taolu Daoshu/Gunshu dan Duilian.
Luar biasanya, medali emas yang disumbangkan Edgar Marvelo itu terjadi pada saat kondisinya tengah di rundung duka.
Dini hari sebelum pertandingan, sang ayah, Lo Tjhiang Meng, meninggal dunia pada, Selasa (3/12/2019) sekitar pukul 01.00 WIB.
Baca Juga: Pesan Terakhir Atlet Wushu Edgar Marvelo Sebelum Sang Ayah Meninggal
"Dia menjawab sendiri sempat berkecamuk. Dia cerita sendiri sempat menangis luar biasa. Tapi di luar dugaan kami, tingkat spirit dan survival itu mengalahkan segala-galanya," ujar Gatot saat menyambangi rumah duka di kawasan Pluit, Jakarta, Rabu (4/12/2019).
"Dia membuktikan bahwa kontribusi seorang Edgar, kontribusi seorang, mohon maaf saya harus bela dia, bahwa warga keturunan (Tionghoa) bahkan bisa mengalahkan non keturunan," sambungnya.
Edgar tak menyangka bahwa dukungan masyarakat terhadap dirinya di SEA Games 2019 sangatlah besar.
Duka yang dirasakannya karena kehilangan ayahanda tercintanya, nyatanya juga dirasakan penduduk Tanah Air.
"Sungguh saya benar-benar terharu bahwa kepergian papa saya bisa dibilang jadi berita duka untuk masyarakat Indonesia juga," kata Edgar.
Baca Juga: Klasemen Sementara Perolehan Medali SEA Games 2019: Indonesia Tambah 6 Emas
"Di sosial moedia, banyak doa dan dukungan orang-orangt kepada saya itu luar biasa. Saya tak tahu harus berterima kasih seperti apa, sungguh luar biasa," tambahnya.