Suara.com - Imam Muklas, kuasa hukum atlet senam Indonesia, Shalfa Avrila Siani, membeberkan kronologis pengusiran utusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jawa Timur oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Insiden pengusiran itu tersebar melalui rekaman video yang diunggah akun Instagram @infokediriraya pada Senin (2/12/2019).
Imam menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi di rumah dinas Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Minggu (1/12/2019).
Utusan KONI Jatim datang saat dirinya dan Shalfa tengah berbincang-bincang dengan sang Wali Kota.
"Di kantor mas Abu, kita mau geser dari rumah dinas dia karena ada utusan KONI Jatim yang mau bertemu kita," jelas Imam saat dihubungi Suara.com, Rabu (4/12/2019).
"Nah mas Abu ini tidak enak, masa ada utusan dari sana (tidak dipersilakan). Jadi mas Abu fasilitasi pertemuan di rumah dinasnya, karena tempatnya juga enak dan nyaman," sambungnya.
Imam menyebut utusan KONI Jatim yang datang berjumlah dua orang, yaitu Ketua Harian KONI Jatim M. Nabil dan Amsori (bidang profesi Dispora Jatim).
"Saat itu, utusan KONI Jatim, Pak Amsori di situ mengatakan kata-kata yang tidak pantas, dan di situ ada Shalfa," beber Imam.
"Shalfa yang mendengar itu langsung drop. Kurang lebih kata-katanya saya tidak ingat. Tapi kasar," sambungnya.
Baca Juga: Klasemen Sementara Perolehan Medali SEA Games 2019: Indonesia Tambah 6 Emas
![Atlet senam lantai Shalfa Avrila Siani pingsan. [Instagram/infokediriraya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/12/03/80458-atlet-shalfa-pingsan.jpg)
Imam mengaku heran dengan sikap utusan KONI Jatim yang berubah 180 derajat. Pasalnya, pihak KONI Jatim disebut-sebut melakukan pertemuan untuk meminta maaf.
"Padahal sebelum datang dia itu memeluk Shalfa, memberi motivasi. Tapi tiba-tiba bicara seperti itu. Saya juga tidak tahu kenapa," beber Imam.
"Seketika saya langsung reaktif, saya ajak (Shalfa) keluar. Saya bilang ke dia (Amsori), Bu Khofifah (Indar Parawansa, Gubernur Jatim) sudah telepon saya dan statement-nya sangat positif."
"Kok bapak (Amsori) bisa-bisanya bicara seperti itu. Ya sudah, akhirnya sama mas Abu mereka berdua (utusan KONI) disuruh keluar," sambungnya.
Menurut Imam, pertemuan antara Shalfa dan Gubernur Jatim Khofifah sejatinya jadi titik temu bahwa permasalahan mengenai tuduhan sang atlet tidak perawan sudah selesai.
![Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (ketiga kiri) berjalan mendampingi atlet senam Shalfa Avrila Sania (ketiga kanan) usai menggelar pertemuan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (2/12/2019). [Antara/Moch Asim]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/12/03/71923-gubernur-jatim-khofifah-bertemu-shalfa.jpg)
Namun, sikap utusan KONI Jatim justru membuat permasalahan kembali mencuat dan tersebar di berbagai media.
"Dari sisi komunikasi ini sebenarnya sudah terselesaikan saat kita diterima baik Bu Khofifah," tuturnya.
"Jadi sebenarnya yang disayangkan Wali Kota Kediri itu, ini (kondisinya) sudah bagus tapi (sikap) utusan KONI Jatim justru seperti itu," pungkas Imam Muklas, kuasa hukum atlet senam Indonesia, Shalfa Avrila Siani.