"Sampai keluarga itu sampai (berkata), 'Anakku kok kayak sampah saja, seketika itu harus diambil apa ndak bisa sih besok?'," ujar Imam menirukan ucapan ibunda Shalfa.
Imam mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mencoba untuk mencari informasi apakah memang ada regulasi yang mengatur soal keperawanan seorang atlet.
Akan tetapi setelah mencoba untuk bertanya ke beberapa pihak, hasilnya hanya asumsi dari pelatih yang didapatkannya.
Shalfa dikabarkan sempat enggan masuk sekolah karena malu dan trauma.
Baca Juga: Batal Ikut SEA Games 2019 karena Dituduh Tak Perawan, Shalfa Surati Jokowi
Kini tim kuasa hukum tengah mencoba meminta perhatian mulai dari tingkat KONI, Kemenpora, Gubernur Jawa Timur hingga menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain untuk membantu memulihkan nama baik dan kesehatan mental Shalfa, Imam mengharapkan peristiwa itu tidak terjadi kembali.
"Janganlah diperlakukan seperti itu dan juga ada prosedur perlakuannya, jangan seenaknya saja," tandasnya.