Batal Ikut SEA Games 2019 karena Dituduh Tak Perawan, Shalfa Surati Jokowi

Jum'at, 29 November 2019 | 14:40 WIB
Batal Ikut SEA Games 2019 karena Dituduh Tak Perawan, Shalfa Surati Jokowi
Keluarga atlet senam artistik Shalfa Avrila Siani saat di Kediri, Jawa Timur. (Antara Jatim/ HO)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Shalfa Avrila Siani, atlet cabang olahraga senam lantai asal Kota Kediri, tidak bisa mengikuti SEA Games 2019 karena dituduh tidak perawan.

Pihak pun mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi (Jokowi) untuk dapat membantunya.

Tim kuasa hukum Shalfa, Imam Moklas mengatakan bahwa pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Jokowi, Kemenpora, KONI dan PERSANI pada 28 November 2019.

Imam berharap seluruh pihak itu bisa memberikan keadilan terhadap Shalfa.

Baca Juga: Atlet Tak ke SEA Games karena Dituduh Tak Perawan, Kemenpora Siap Bertindak

"Negara kita itu mbok ya jangan cuma ketika menang saja gembiranya, tapi ketika kayak gini enggak ada perhatiannya," kata Imam saat dihubungi Suara.com, Jumat (28/11/2019).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas kontingen Indonesia yang akan berlaga di SEA Games 2019 dalam acara di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/11). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas kontingen Indonesia yang akan berlaga di SEA Games 2019 dalam acara di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/11). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

Setelah mengirimkan surat kepada Jokowi, Imam menjelaskan bahwa pihaknya juga akan mengadu kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada, Senin (2/12/2019).

Imam berharap Khofifah bisa memberi perhatian khusus kepada Shalfa yang mendapatkan tindakan tidak mengenakan dari pelatihnya langsung.

"Shalfa atlet kebanggaan nasional apalagi sudah menghasilkan prestasi. Janganlah diperlakukan seperti itu," tandasnya.

Kronologi

Baca Juga: Atlet Senam Jatim Batal ke SEA Games 2019 karena Tak Perawan?

Sebelumnya Imam bercerita kronologi pemulangan paksa Shalfa Avrila Siani dari tempat pelatihan yang tak disertai dengan surat resmi.

Orang tua Shalfa mendapatkan telepon dari pelatih bernama Irma agar segera membawa pulang sang anak pada 13 November 2019.

Posisi orang tua Shalfa saat itu sedang berada di kediamannya di Kediri dan harus menjemput putrinya di mess pelatihan nasional (pelatnas) di Gresik.

Ibunda Shalfa pun langsung berangkat dan tiba di mess sekitar pukul 12.00 WIB malam.

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama kontingen Indonesia saat pelepasan atlet untuk SEA Games 2019 di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/11).  [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama kontingen Indonesia saat pelepasan atlet untuk SEA Games 2019 di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/11). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]

"Orang tua sampai sana jam 12 malam. Itu diambil anaknya, alasan yang disampaikan karena virginitas," kata Imam saat dihubungi Suara.com, Jumat (29/11/2019).

Imam menyebutkan pihak pelatih tidak menyeratkan surat resmi untuk pengembalian Shalfa ke orang tua ataupun surat keterangan bahwa Shalfa sudah tidak perawan.

Tes Keperawanan

Sesudah kejadian tersebut, orang tua Shalfa mencoba untuk melakukan tes keperawanan di dokter kandungan Rumah Sakit Bhayangkara, dan hasilnya tidak seperti yang disebutkan pelatih.

Sang ibu, Ayu Kurniawati kembali mencoba menghubungi tim pelatih namun hasilnya nihil.

"Pelatihnya minta dites lagi. Ini kan menurut kami hal yang sangat janggal," ujar Imam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI