Suara.com - Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta masing-masing cabang olahraga (cabor) untuk lebih teliti dalam memilih makanan yang disediakan penyelenggara SEA Games 2019 Filipina.
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto menjelaskan bahwa Filipina yang mayoritas penduduknya non-muslim, pasti menyediakan opsi makanan beragam. Ya, dari mulai halal dan tidak halal.
Oleh karenanya, atlet dan ofisial Indonesia terutama yang beragama Islam, diminta lebih hati-hati dan mengecek dulu status makanan yang disediakan panitia.
Hal itu disampaikan Gatot merespons insiden penggawa Timnas Sepakbola Indonesia yang dikabarkan tak sengaja mengonsumsi daging babi di hotel tempat menginap.
Baca Juga: Lawan Singapura Jadi Laga Hidup Mati bagi Timnas Polo Air Indonesia
"Kita juga kejadian, kita sudah mengimbau kepada tim CdM (Chief de Mission) dan cabor-cabor untuk lebih teliti terhadap makanan-makanan," ujar Gatot di acara pengukuhan kontingen Indonesia ke SEA Games 2019, Rabu (27/11/2019).
"Karena di sana kan makanannya ada yang halal dan tidak halal," sambungnya.
Selain meminta kontingen Indonesia lebih teliti, seperti disampaikan Gatot, Kemenpora juga telah menyiapkan tim khusus di berbagai tempat makan yang disediakan Filipina selaku tuan rumah SEA Games 2019.
Tim dari Indonesia bakal memberikan berbagai tanda untuk memudahkan atlet dan ofisial Merah-Putih membedakan jenis-jenis makanan yang halal dan tidak.
"Kita juga sudah siapkan tim khusus di setiap tempat-tempat makan sehingga bisa diberikan tanda-tanda dengan Bahasa Indonesia, supaya bisa dipastikan kontingen kita tahu mana yang halal dan tidak halal," jelas Gatot.
Baca Juga: 1 Gol dan 2 Assist Lawan Dortmund, Valverde: Messi Memang Luar Biasa!
Disamping mengusahakan hal-hal tersebut secara mandiri, Gatot menyebut Kemenpora juga tetap berharap agar tuan rumah Filipina bisa memberikan pelayanan yang memuaskan bagi seluruh negara peserta.
"Sebagai tuan rumah, mereka harus memberikan pelayanan yang terbaik dan kami sudah meminta itu kepada mereka," pungkas Gatot.