Suara.com - Salah satu konglomerat Indonesia, Ciputra, meninggal dunia pada usia ke-88. Ciputra wafat di Singapura pada, Rabu (27/11/2019) dini hari pukul 01.05 waktu Singapura.
Kepergian pendiri Ciputra Group itu meninggalkan kesedihan mendalam di kalangan orang-orang terdekat. Salah satunya legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti.
Untuk diketahui, Ciputra merupakan pendiri salah satu klub bulutangkis terbesar Indonesia, PB Jaya Raya.
Sebagai jebolan PB Jaya Raya, Susy yang kini menjabat Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, berduka dengan meninggalnya Ciputra.
Baca Juga: Lepas Kontingen SEA Games, Jokowi: Reputasi Negara di Tangan Saudara Semua
Banyak kenangan menghiasi pikiran Susy dengan salah satu orang terkaya di Indonesia tersebut.
Menurut Susy, Ciputra bukan hanya sosok pendiri PB Jaya Raya.
Lebih dari itu, almarhum disebutnya sudah seperti ayah sendiri karena perhatian besarnya terhadap bulutangkis.
"Buat saya bapak Ciputra tidak hanya sebagai pendiri klub PB Jaya Raya, tapi sebagai ayah yang sangat perhatian terhadap anak-anak asuhnya," ujar Susy saat dihubungi Suara.com, Rabu (27/11/2019).
"Khususnya, saya yang dari kecil dan dibesarkan di klub PB Jaya Raya, jasa-jasa beliau luar biasa sekali untuk bulutangkis."
Baca Juga: Agnez Mo Sebut Tak Berdarah Indonesia, Sang Ayah Pernah Bela Timnas Garuda
"Dari perhatian, nasihat dan dukungan dana yang terus-menerus dalam membina atlet-atlet muda dan ingin menciptakan juara-juara baru untuk keharuman nama Indonesia," sambungnya.
Mendiang Ciputra lahir pada 24 Agustus 1931 di Parigi, Sulawesi Tengah. Pada 2011, majalah Forbes memasukannya ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia dengan menduduki peringkat ke-27.
Sementara melalui PB Jaya Raya, Ciputra secara tak langsung telah mencetak atlet-atlet bulutangkis level dunia yang banyak memberikan prestasi pada Indonesia.
Mereka antara lain Retno Kustiyah, Rudy Hartono, Minarni, Imelda Wiguna, Susy Susanti, dan beberapa yang masih aktif seperti Hendra Setiawan, Greysia Polii, dan Muhammad Rian Ardianto.