Marak Tagar #SEAGames2019Fail, Masyarakat Diimbau Tak Ikut-ikutan

Selasa, 26 November 2019 | 16:36 WIB
Marak Tagar #SEAGames2019Fail, Masyarakat Diimbau Tak Ikut-ikutan
Ketua Umum Komite Olimpide Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Komite Olimpide Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berharap masyarakat Tanah Air tidak mencela Filipina selaku penyelenggara SEA Games 2019.

Sebagaimana diketahui, Filipina menjadi sorotan lantaran dinilai gagal memberikan pelayanan memuaskan bagi negara-negara peserta SEA Games 2019.

Beberapa kontingen negara-negara peserta yang sudah lebih dulu hadir di Filipina, mengeluhkan fasilitas dan pelayanan yang kurang optimal dari penyelenggara.

Timnas polo air Indonesia turut menjadi korban ketidaksiapan Filipina. Koper milik atlet dan ofisial sempat terpisah dan baru diantarkan ke hotel dalam jangka waktu berjam-jam.

Baca Juga: 41 Kali Menang KO dari 43 Laga, Ini Petinju yang Tak Bisa Di-KO Wilder

Tak ayal buruknya pelayanan Filipina sebagai tuan rumah memancing amarah dari netizen. Melalui berbagai platform media sosial khususnya Twitter, muncul tagar #SEAGames2019Fail.

Timnas Polo Air Indonesia foto bareng dengan legenda tinju dunia asal Filipina, Manny Pacquiao (tengah), di sela latihan jelang SEA Games 2019 di New Clark City Aquatic Center, Capas, Senin (25/11/). [Dok. PRSI]
Timnas Polo Air Indonesia foto bareng dengan legenda tinju dunia asal Filipina, Manny Pacquiao (tengah), di sela latihan jelang SEA Games 2019 di New Clark City Aquatic Center, Capas, Senin (25/11/). [Dok. PRSI]

Merespons hal itu, Raja Sapta Oktohari mengimbau masyarakat Indonesia untuk lebih bijak bersikap. Hal itu lantaran SEA Games adalah sarana persahabatan antar negara-negara ASEAN.

"Jangan begitu. Kita juga pernah jadi tuan rumah ajang multievent. Dan perlu diingat kita akan menjadi tuan rumah banyak ajang olahraga lainnya pada masa mendatang," ujar Okto di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2019).

"Kalau kita ikut-ikutan menghujat, bisa saja nanti orang luar negeri juga bersikap demikian ke kita. Jadi, saya mengimbau kepada semua masyarakat Indonesia untuk tidak ikut-ikutan meramaikan tagar yang mendiskreditkan Filipina," sambungnya.

Petinju Indonesia, Daud Yordan (ketiga dari kiri), bersama pemilik Mahkota Promotion, Raja Sapta Oktohari, melakukan selebrasi usai mengalahkan Michael Mokoena (Afrika Selatan) dalam perebutan sabuk juara dunia tinju kelas ringan super IBA dan WBO Oriental di Batu, Jawa Timur, Minggu (17/11/2019). [Antara/Ari Bowo Sucipto]
Petinju Indonesia, Daud Yordan (ketiga dari kiri), bersama pemilik Mahkota Promotion, Raja Sapta Oktohari, melakukan selebrasi usai mengalahkan Michael Mokoena (Afrika Selatan) dalam perebutan sabuk juara dunia tinju kelas ringan super IBA dan WBO Oriental di Batu, Jawa Timur, Minggu (17/11/2019). [Antara/Ari Bowo Sucipto]

Lebih jauh, Okto memaparkan bahwa posisi Komite Olimpiade Indonesia saat ini adalah mendukung Filipina selaku tuan rumah untuk bisa menyelenggarakan SEA Games 2019 sebaik mungkin.

Baca Juga: Ini Atlet Termuda dan Tertua Indonesia di SEA Games 2019

Hal itu diharapkan bisa mendatangkan dukungan pula dari negara-negara ASEAN saat Indonesia menggelar ajang multievent, baik SEA Games maupun lainnya pada masa mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI