Suara.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) turut buka suara terkait video pernyataan Ustaz Abdul Somad (UAS) yang sepakat mengharamkan olahraga catur.
Melalui Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, Kemenpora meminta agar semua pihak untuk lebih terbuka perihal pelabelan haram dan halal. Khususnya di dunia olahraga.
Menurut Gatot, masalah olahraga tak bisa dipandang dari satu sisi. Jika tidak, maka bukan tidak mungkin olahraga selain catur pun bisa dipandang sebagai suatu hal yang tidak baik di mata agama.
"Sejauh ini jangan melihat semua aktivitas termasuk olahraga dalam artian haram dan halal," ujar Gatot saat dihubungi wartawan, Jumat (22/11/2019).
Baca Juga: Sempat Gonta-ganti, Ini Skuat Tim Bulutangkis Indonesia di SEA Games 2019
"Jangan lihat olahraga dari aspek satu sisi lah. Itu kan catur ada esensi berpikir, ada esensi kesabaran. Di agama juga ajarkan berpikir dan kesabaran. Ada olah fisik juga di situ," sambungnya.
Menurut Gatot, aktivitas olahraga, apalagi yang bersifat profesional harus dilihat secara lebih luas alias multidimensi.
Pasalnya, kata Gatot, apabila hanya merujuk satu pandangan, bukan tak mungkin semua jenis olahraga sejatinya masuk dalam kategori haram. Karena terdapat unsur kompetisi alias menang dan kalah.
"Saya tak bilang menyayangkan (bahwa catur diharamkan). Tapi soal komentar lihatlah secara multidimensi," tutur pria kelahiran Yogyakarta tersebut.
"Kalau mau dilihat jadi barang haram, semua olahraga nanti dianggap berjudi karena ada pertarungan menang dan kalah. Kalau seperti itu, nanti tak ada olahraga dong di muka bumi," tambahnya.
Baca Juga: UAS Haramkan Catur, Percasi Angkat Bicara
Awal Mula