Suara.com - Berdekatannya penyelenggaraan SEA Games 2019 dan BWF World Tour Finals (WTF) 2019 membuat PBSI dipaksa memutar otak.
Disamping tengah mempersiapkan atlet-atletnya berburu poin kualifiikasi Olimpiade di WTF 2019, PBSI tak boleh mengesampingkan SEA Games yang notabene mempertaruhkan nama negara.
Cabang olahraga bulutangkis SEA Games 2019 akan berlangsung pada 1-9 Desember. Sementara BWF World Tour Finals dimulai pada 11-15 Desember 2019.
Menghadapi kondisi dilematis itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti angkat bicara.
Baca Juga: Miliki Duo Marquez, Honda Disebut Punya Kans Besar Lakukan Team Order
Ia menyebut PBSI telah membagi kekuatan agar di dua event besar itu wakil-wakil Merah Putih bisa tetap mendapat hasil memuaskan.
"Prioritas dua-duanya. Tapi kalau kita bicara poin, BWF World Tour Finals 2019 itu poinnya jauh lebih besar," ujar Susy di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
"Intinya kalau dibilang penting, saya tak bicara SEA Games tak penting. Tapi sesuai target, kenapa kita harus bagi kekuatan," sambungnya.
Pada SEA Games 2019, Indonesia tak menurunkan kekuatan penuh.
PBSI memutuskan mengombinasikan nama-nama tenar seperti Jonatan Christie, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto serta Greysia Polii/Apriyani Rahayu dengan para pemain pelapis.
Baca Juga: UAS Haramkan Catur, Percasi Angkat Bicara
Susy berharap dengan pembagian kekuatan tersebut, Indonesia tetap bisa tampil maksimal di SEA Games 2019.
Para pemain yang dibawa ke Filipina, diharapkan PBSI bisa menunaikan tugas minimal meraih dua medali emas dari nomor beregu putra dan satu dari nomor perorangan.
"Ini juga kenapa kita tak awa Kevin (Sanjaya Sukamuljo)/Marcus (Fernaldi Gideon) dan Hendra (Setiawan)/(Mohammad) Ahsan. Kita bawanya Fajar/Rian di SEA Games 2019," pungkas Susy.