Suara.com - Dugaan banyak pihak bahwa Sergey Kovalev tak dalam kondisi terbaik saat bertarung melawan Saul Alvarez pada, Sabtu (2/11/2019), terbukti benar. Kebenaran itu diungkapkan sendiri oleh Kovalev.
Petinju Rusia itu mengaku tak mungkin bisa menang melawan Alvarez. Sebab, waktu persiapan yang dimilikinya terhitung sangat mepet untuk tampil di level kejuaraan tinju dunia.
Hal itu mengingat kurang dari tiga bulan sebelumnya, atau tepatnya pada 24 Agustus 2019, Kovalev baru saja melangsungkan pertarungan melawan Anthony Yarde (Inggris).
Dalam pertarungan yang digelar di Traktor Sport Palace, Chelyabinsk, Rusia itu, petinju 36 tahun ini menang TKO ronde ke-11.
Baca Juga: Alex Marquez Gabung ke Honda, Ini Daftar Pebalap MotoGP 2020
Sergey Kovalev mengklaim dirinya menyadari bahwa tak akan mungkin menang melawan Saul Alvarez.
Kovalev mengaku setuju bertarung dengan petinju 29 tahun itu bukan mengincar kemenangan, tapi demi mendapat uang yang menggiurkan.
"Melihat kondisinya, tidak mungkin saya menang. Anda bodoh bila berpikir saya bisa menang," ujar Kovalev dikutip dari Boxing News 24, Selasa (19/11/2019).
"Saya menjaga berat badan ini dengan penuh tersiksa dan tidur malam. Saya menerima pertarungan karena tawarannya menarik secara finansial," ungkapnya.
Kabarnya Sergey Kovalev mendapatkan bayaran 12 juta dolar AS (sekitar Rp 169 miliar) dalam pertarungan melawan Saul Alvarez.
Baca Juga: Menang TKO, Daud Yordan: Dulu Saya Cenderung Menggebu-gebu, Sekarang...
Duel antara Saul Alvarez vs Sergey Kovalev dilangsungkan MGM Grand Garden Arena, Amerika Serikat.
Banyak yang kecewa dengan Kovalev pada duel itu. Sebab, petinju berjuluk Krusher ini terlihat tak memiliki power pada pukulannya.
Alhasil, Saul Alvarez pun menang TKO ronde ke-11, dan merebut sabuk juara dunia kelas berat ringan WBO dari genggaman Sergey Kovalev.