Suara.com - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting berpeluang mengakhiri paceklik gelar di final Hong Kong Open 2019, Minggu (17/11).
Sebelumnya sepanjang tahun 2019 ini, Anthony telah tiga kali masuk final. Sayangnya ia belum mampu mengkonversinya menjadi sebuah gelar.
Pertama di final Singapore Open 2019, 14 April lalu, dimana Anthony takluk dari peringkat satu dunia dari Jepang, Kento Momota, dengan skor 21-10, 19-21 dan 13-21.
Selang hampir dua bulan kemudian giliran kompatriotnya, Jonatan Christie, yang mengandaskan perlawanan Anthony di final Australia Open 2019, Minggu (9/6), dengan skor 17-21, 21-13 dan 14-21.
Baca Juga: Tinju Dunia: Duel Daud vs Mokoena Digelar Siang Hari, Ini Alasannya
Momota lagi-lagi menjadi batu sandungan bagi Anthony yang mengalahkannya pada final China Open 2019, Minggu (22/9), lewat pertarungan rubber game 21-19, 17-21 dan 19-21.
Kini Anthony punya peluang mengakhiri paceklik gelar setelah lolos ke partai final Hong Kong Open 2019, usai mengalahkan Jonatan Christie di babak semifinal, Sabtu (16/11) lalu.
Di babak final Hong Kong Open 2019 hari ini, Anthony sudah ditunggu wakil tuan rumah Lee Cheuk Yiu. Kedua pemain sudah lama tak pernah bertemu.
Terakhir kali mereka bertemu di babak kualifikasi Hong Kong Open 2015, dimnaa Anthony menang 21-19, 11-21 dan 21-12.
Meski punya catatan positif, Anthony mengatakan akan tetap mewaspadai tunggal putra ranking 27 dunia itu.
Baca Juga: Tinju Dunia: Manny Pacquiao Kembali Naik Ring pada Kuarter Pertama 2020
"Saya sudah lama tidak ketemu dia. Waktu di kelas junior kami satu angkatan," ungkap Anthony dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Minggu (17/11/2019).
"Saya harus mewaspadai lawan, dan akan mempelajari permainannya," ujar Anthony terkait persiapan di partai final Hong Kong Open 2019.