Gelar Juara Dunia Diharapkan Daud Bisa Dongkrak Gairah Tinju Indonesia

Sabtu, 16 November 2019 | 16:30 WIB
Gelar Juara Dunia Diharapkan Daud Bisa Dongkrak Gairah Tinju Indonesia
Petinju kenamaan Indonesia, Daud Yordan (kiri) berlatih bersama mentor sekaligus kakak kandungnya, Damianus Yordan di Jatim Park, Kota Batu, Jawa Barat, Jumat (15/11/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petinju kenamaan Indonesia, Daud Yordan bertekad merebut titel juara dunia. Titel juara dunia diharapkan Daud bisa membuat geliat tinju Indonesia yang kini tengah meredup menjadi bergairah.

Mantan juara dunia kelas bulu dan kelas ringan IBO itu akan menghadapi Michael Mokoena dari Afrika Selatan dalam perebutan gelar juara dunia kelas ringan super IBA dan WBO Oriental.

Torehan kemenangan akan membuat Daud mencetak sejarah sebagai petinju pertama Indonesia yang mampu meraih gelar juara di tiga kelas berbeda.

Hal itu disebut Daud tak hanya menjadi pencapaian istimewa bagi dirinya secara pribadi. Namun, juga diharapkan bisa kembali membangkitkan gairah tinju Tanah Air.

Baca Juga: Mokoena Optimistis Kanvaskan Daud Yordan

"Mudah-mudahan melalui event seperti ini dan prestasi yang kami capai nanti, baik promotor dan petinju-petinju di dareah bisa termotivasi untuk menciptakan sejarah bagi mereka sendiri," ujar Daud di Jatim Park, Kota Batu, Jawa Barat, Sabtu (16/11/2019).

Petinju Indonesia Daud Yordan (keempat dari kanan) jelang pertarungan perebutan sabuk lowong juara dunia kelas ringan super IBA dan WBO Oriental melawan Michael Mokoena (Afrika Selatan) di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (15/11/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Petinju Indonesia Daud Yordan (keempat dari kanan) jelang pertarungan perebutan sabuk lowong juara dunia kelas ringan super IBA dan WBO Oriental melawan Michael Mokoena (Afrika Selatan) di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (15/11/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]

Daud menyebut setiap petinju dari generasi ke generasi memiliki perjalanan kariernya masing-masing, layaknya juara dunia Ellyas Pical dan Chris John.

Karenanya, duel pada Minggu, 17 November, dianggap petinju 32 tahun itu sebagai kans untuk mengukir kisahnya sendiri.

"Di era sekarang memang saya punya kesempatan besar (mencetak sejarah), di mana jika nanti kami sukses dalam pertarungan, tentu itu punya cerita sendiri," beber Daud.

"Tapi yang terpenting adalah bagaimana konsistensi tinju Indonesia sendiri terus berjalan. Bagaimana kita tahu tinju Indonesia ini cukup meredup dengan kurangnya frekuensi pertandingan," pungkasnya.

Baca Juga: Tinju Dunia: Duel Daud Yordan vs Mokoena Dinyatakan Layak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI