Suara.com - Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menyebut aksi bom bunuh diri yang terjadi di Mako Polrestabes Medan, Sumatera Utara pada, Rabu (13/11/2019), merupakan tanggung jawab semua pihak.
Masalah terorisme, kata Syaiful, tak bisa ditangani oleh segelintir pihak. Seluruh stakeholders terkait, mulai dari dunia pendidikan hingga aparat keamanan harus bersatu membasmi paham-paham radikalisme.
Hal itu disampaikan Syaiful usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Gedung DPR-MPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2019) sore.
"Ini problem kita yang harus ditangani secara serius memang. Anak muda yang berpikir terbuka jadi hiprokrit, esktrimis," ujar Syaiful Huda.
Baca Juga: Tinju Dunia: Manny Pacquiao Ditantang Raja KO dari AS
Politikus PKB itu menilai aksi bom bunuh diri di Medan yang dilakukan Rabbial Muslim Nasution (24) harus menjadi lecutan dalam perbaikan sistem pendidikan serta kondisi ekonomi masyarakat.
"Ini evaluasi model pendidikan kita, ini cara bermasyarakat kita. Ini evaluasi pembelajaran keagamaan di kita juga. Kondisi ekonomi kita juga harus dituntaskan," beber Syaiful.
Terlepas dari banyaknya aspek yang harus dibenahi pemerintah, Syaiful tak menampik bahwa masih banyak kelompok-kelompok yang sengaja mencuci otak anak-anak muda Indonesia.
"Saya merasa masih banyak kelompok yang ingin mencuci otak anak-anak muda kita. Dan saya kira ini pentingnya security approach menyangkut soal perlindungan anak-anak kita terhadap paham-paham radikal. Itu harus jadi agenda utama kita," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi di Mako Polrestabes Medan di Jalan HM Said Medan, Rabu pagi tadi.
Baca Juga: Kalah TKO dari Pacquiao, Eks Petinju Indonesia: Pukulannya Cepat seperti...
Pelaku bom bunuh diri menggunakan atribut ojek online itu meledakkan diri di sekitar kantin Polrestabes Medan.